Unilever Indonesia Gandeng Mitra Start-Up Hadirkan Solusi Konsumen Pilah Pilih Plastik

JAKARTA - SinggalangNews.com, Dalam menyambut peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2023, Unilever Indonesia menggelar diskusi dan pameran interaktif dengan tema “#GenerasiPilah Plastik: Don’t Waste Your Time, Yuk Pilah Pilih untuk Indonesia yang Lebih Baik!”.
Bertempat di Atrium Sarinah Thamrin, acara didukung oleh Kementerian Lingkungan Hidup RI dan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mengangkat urgensi penanggulangan sampah plastik melalui kolaborasi lintas sektor, menghadirkan inovasi terkini untuk memudahkan konsumen mengadopsi gaya hidup ramah lingkungan dan pintar dalam pilah pilih plastik.
Sampah plastik masih menjadi permasalahan di berbagai wilayah Indonesia, menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan dan keseharian masyarakat. Dari 18,826,763 ton sampah pada 2022, hanya 77,21% sampah yang terkelola dan masih terdapat 22,79% sampah yang tidak terkelola. Kolaborasi lintas sektor menjadi kunci penting yang harus didorong dan diupayakan.
Disampaikan oleh Ujang Solihin Sidik, S.Si, M.Sc., Kasubdit Barang dan Kemasan, Direktorat Pengurangan Sampah Ditjen PSLB3 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI,“Indonesia harus siap menuntaskan persoalan sampah dan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat melalui potensi nilai ekonomi yang dimiliki sampah."
Pada peringatan HPSN 2023, KLHK RI bertajuk ‘Tuntas Kelola Sampah untuk Kesejahteraan Masyarakat’, berfokus pada pentingnya kolaborasi semua pihak, dalam menciptakan ekonomi sirkular melalui pengelolaan sampah yang lebih baik.
Menurutnya, perbaikan pengelolaan sampah memang erat kaitannya dengan kesejahteraan masyarakat. Tercatat di 2021, 64,52% sampah di Indonesia telah terkelola dan diperkirakan potensi nilai ekonomi sampah mencapai Rp 426 miliar.
Hal lain yang turut disoroti di HPSN 2023 adalah upaya mitigasi menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) melalui kolaborasi lintas sektor dalam pengelolaan sampah yang mampu mendukung rencana aksi pencapaian Zero Waste, Zero Emission Indonesia dari subsektor limbah padat domestik.
Dalam rangka mewujudkan tujuan tersebut, salah satu isu yang perlu disoroti adalah sampah rumah tangga. Saat ini sampah rumah tangga masih mendominasi sumber sampah di Indonesia, yaitu sebesar 37,6%. Untuk itu, partisipasi publik sangat dibutuhkan agar upaya mengurai permasalahan sampah dapat dilakukan dari rumah, dimulai dengan lebih bijak memilah dan memilih plastik.
Sementara itu, Asep Kuswanto, SE, M.Si Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta juga menyampaikan, “Menyadari bahwa isu sampah yang tidak terkelola adalah salah satu pemicu pemanasan global. Dalam pengelolaan sampah yang merangkul peranan masyarakat menjadi prioritas."
Pemprov DKI Jakarta terus mempromosikan program Jakarta Sadar Sampah, mengajak warga mengurangi, memilah, dan mengolah sampah dari rumah. Sebanyak 50% RW di Jakarta telah melakukan pengangkutan sampah terjadwal, dan 16% rumah tangganya atau sekitar 165.000 rumah telah melakukan pemilahan sampah, kata Asep.
Pihak produsen juga memiliki peran untuk berkontribusi dengan berbagai upaya dari hulu ke hilir, menekan emisi karbon dari sampah, termasuk melalui edukasi dan mendorong perilaku pilah sampah sejak dari sumber dan mempercepat daur ulang. Faktanya dapat membantu memotong emisi GRK dari sektor persampahan secara signifikan.
Data dari WRI Indonesia menunjukkan bahwa setiap 1 kg sampah yang didaur ulang dapat berkontribusi mengurangi emisi GRK sebesar 0,45 kg.
Maya Tamimi, Head of Division Environment & Sustainability Unilever Indonesia Foundation menjelaskan, “Kami percaya bahwa plastik memiliki tempat tersendiri di dalam rantai ekonomi, tetapi tidak di lingkungan kita."
Untuk itu, kami tidak tinggal diam, kami memiliki komitmen kuat untuk menciptakan lingkungan yang lebih lestari, termasuk salah satunya mengambil peran dalam hal membantu pengelolaan sampah berkelanjutan yang mengedepankan prinsip ekonomi sirkular.
Ia menjelaskan komitmen ini kami tuangkan melalui berbagai upaya, dari hulu ke hilir perjalanan kemasan plastik, mulai dari melahirkan inovasi yang bertanggung jawab dengan skema prinsip less plastic, better plastic dan no plastic, melakukan upaya pengumpulan dan pemrosesan sampah plastik, hingga gencar melakukan berbagai inisiatif dan edukasi dengan melibatkan partisipasi masyarakat, termasuk acara hari ini.
Sebagai salah satu bentuk edukasi berkelanjutan bagi masyarakat, sejak 2021 Unilever Indonesia menggagas gerakan #GenerasiPilahPlastik yang mengajak seluruh masyarakat untuk menjadi generasi yang lebih peduli dan lebih bertanggung jawab terhadap kemasan yang mereka gunakan, terutama kemasan plastik.
Melalui gerakan ini, Unilever Indonesia melakukan rangkaian kegiatan yang mengedukasi masyarakat untuk menjadi konsumen yang lebih bijak plastik dengan cara, memilah sampah plastik, dan memilih plastik, untuk mendukung industri daur ulang dalam menegakkan ekonomi sirkular.
“Saya percaya urusan sampah ini harus banget dimulai dari diri sendiri. Saya sudah mulai pilah sampah dari rumah sejak lima tahun lalu. Tentunya saya nggak mau upaya ini jadi sia-sia karena sampah yang sudah saya pilah akhirnya tercampur lagi di pembuangan sampah," tutur Adinia Wirasti, aktris pecinta lingkungan.
Senang sekali hari ini Unilever Indonesia dan mitra-mitranya menghadirkan sejumlah ragam solusi kekinian agar kita semakin pintar pilah pilih yang baik buat lingkungan kita. Yuk ikutan jadi #GenerasiPilahPlastik seperti saya, dan belajar pilah pilih plastik!, ucapnya.
Beharap rangkaian acara kali ini mampu memberikan edukasi akan pentingnya peranan setiap dari kita untuk memulai aksi nyata dalam permasalahan sampah demi lingkungan yang lebih baik dan masyarakat yang lebih sejahtera, pungkasnya.(sm_r)
Tulis Komentar