Pemprov Lampung Alokasikan Rp1,2 Triliun Belanja Produk IKM
Selasa, 21-06-2022 - 09:47:16 WIB
Singgalangnews.com,Jakarta- Asisten Perekonomian & Pembangunan Pemprov Lampung, Ir. Kusnardi, M.Agr.EC mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung telah melakukan berbagai upaya terkait implementasi arahan Presiden dalam mendukung pertumbuhan Industri Kecil dan Menengah (IKM) di wilayah tersebut.
"Jadi sesuai arahan Presiden, kita diwajibkan untuk mendukung pertumbuhan
IKM di Provinsi Lampung, kita terus melakukan kegiatan-kegiatan mulai dari
perencanaan sampai pembinaan dan implementasinya," kata Kusnardi dalam
dalam diskusi daring yang digelar Forum Merdeka Barat 9 bertema “BBI, Jurus
Kunci Bangkitkan Gairah IKM“ pada Senin, (20/6/22).
Adapun kegiatan-kegiatan itu, Kusnardi menyebutkan, mulai dari perencanaan,
pembinaan hingga implementasinya. Dari segi perencanaan, Pemda Lampung
membuat regulasi dan aturan terkait pengelolaan sumber daya alam.
"Jadi ada setidaknya 9 kegiatan yang sudah kita laksanakan yaitu pertama kita
buat aturan dan regulasi tentang sumber daya alam, bahan baku untuk IKM dan
lain-lain. Sehingga, IKM dapat berkembang dan bertumbuh secara
berkesinambungan," jelas Kusnardi.
Dari sisi SDM, kata Kusnardi, pihaknya terus melakukan pembinaan,
peningkatan kompetensi melalui diversifikasi. Tujuannya, agar produk-produk
yang dihasilkan lebih beragam dan lebih memberi nilai tambah.
Yang tak kalah penting, tambah Kusnardi, pihaknya juga membimbing, dan
menginformasikan kepada para pelaku IKM untuk menerapkan sistem produksi
yang ramah lingkungan. Hal ini dapat dilakukan dengan mengedepankan prinsip
industri hijau.
Berikutnya, sebut Kusnardi, Pemprov Lampung juga memperluas pasar bagi para
IKM untuk memasarkan produknya, baik secara offline maupun online.
Adapun upaya perluasan pasar tersebut dilakukan berupa menggelar kegiatan
pameran dengan berbagai pihak, baik secara provinsial, regional maupun
nasional.
"Dan juga kita melakukan pembinaan agar kawan-kawan IKM juga mulai
menerapkan teknologi informasi. Di samping pasar yang offline, juga kita
mendampingi kawan-kawan IKM memasarkan melalui pasar secara online,"
ungkapnya.
Maka dari itu, tutur Kusnardi, Pemprov Lampung membentuk kehadiran platfom
digital bernama Galeri Sikam. Platform ini hadir untuk memamerkan produkproduk IKM Lampung kepada khalayak ramai, dengan menyasar para pengguna
internet.
Pihaknya juga menggelar festival dan lomba untuk memancing kreativitas
pelaku IKM menciptkan produk yang lebih menarik.
Berikutnya, pihaknya juga melakukan standarisasi produk dengan mendampingi
dan membina para pelaku IKM untuk melaksanakan sertifikasi produk. Di
antaranya seperti sertifikasi halal, izin edar dan lain-lain sehingga produk bisa
lebih diterima di masyarakat secara luas.
Kemudian, pihaknya juga membantu pengadaan peralatan canggih bagi IKM
yang memerlukannya. Bantuan dapat berupa bantuan langsung maupun
kemudahan dalam mendapatkan akses permodalan.
Berikutnya, Pemprov Lampung juga aktif memasarkan produk-produk IKM
kepada perusahaan-perusaan besar.
Tingkatkan Anggaran untuk Belanja
Dari sisi Pemprov Lampung, Kusnardi menyampaikan, pihaknya meningkatkan
anggaran belanja daerah baik yang bersumber dari APBN maupun APBD untuk
dibelanjakan pada produk IKM. Gubernur sendiri, katanya, sedang menerbitkan
Keputusan Gubernur tentang Tim Peningkatan Pengunaan Produk Dalam
Negeri.
"Kita juga menelisik APBN dan APBN untuk pengadaan barang dan jasa minimal
40 persen produk dalam Negeri. Kita sudah menginventarisir sekitar 1,2 triliun
yang bisa kita belanjakan untuk produk dalam negeri," bebernya.
Terkait penyelenggaran Gernas BBI Lagawi Fest di Provinsi Lampung, Kusnasi
menyampaikan apresiasi kepada Kemenperin yang telah serius mendukung
perkembangan IKM di Provinsi Lampung.
Menurutnya, kegiatan ini membuka wawasan bagi para IKM bahwa produk yang
diolah dengan kaidah-kaidah yang baik akan menghasilkan produk berkualitas.
Sehingga bisa bersaing dengan produk dari perusahaan-perusahaan besar dan
brand yang sudah mapan.
Selain itu, lanjutnya, kegiatan ini menyadarkan para pelaku IKM di wilayah itu
bahwa produk menarik dan dicari oleh konsumen tidak hanya dinilai dari isinya
saja, namun juga kemasannya, standarisasi dan promosi yang dilakukan.
"Selain itu, juga bahwa selera itu beda-beda setiap wilayah. Kita juga harus
pintar melihat konsumen kita siapa," tutupnya. (dpri)
Komentar Anda :