Pengendalian Tekanan Darah 'Hipertensi', OMRON, PERKI dan YJI Berkontribusi

SinggalangNews.com, Jakarta - Hipertensi atau tekanan darah tinggi masih merupakan tantangan besar dalam dunia kesehatan. Penyakit ini masih memiliki prevalensi yang tinggi di tingkat global maupun Indonesia.
Selain faktor risiko seperti usia, jenis kelamin, genetika, serta gaya hidup tidak sehat, faktor kesadaran untuk memonitor tekanan darah secara rutin dan kurangnya kepatuhan terhadap pengobatan hipertensi membuat kasus hipertansi terus meningkat.
Dalam rangka memperingati Hari Hipertensi Sedunia 2022 mengusung tema ‘Measure your blood pressure, control it, live longer’, OMRON Healthcare Indonesia berkolaborasi dengan Kelompok Kerja (POKJA) Hipertensi dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) dan Yayasan Jantung Indonesia (YJI), berupaya mendorong pengendalian tekanan darah serta kepatuhan terhadap pengobatan hipertensi sebagai kunci optimal untuk mengontrol hipertensi.
Spesialis Jantung dr. Devie Caroline, Sp.JP.FIHAmengatakan, kepatuhan minum obat yang kurang optimal merupakan salah satu alasan penderita Hipertensi menjadi tidak terkontrol tekanan darahnya. Data menunjukkan bahwa hanya sekitar 50% dari pasien hipertensi yang patuh minum obat."
Banyak faktor mempengaruhi kepatuhan minum obat. Beberapa alasan penderita hipertensi tidak minum obat, karena penderita hipertensi merasa sehat, lupa minum obat, penderita memilih obat tradisional dan selain itu takut efek samping. Hal itu perlu strategi supaya penderita hipertensi patuh minum obat,” jelas dr. Devie pada webinar WHD 2022 bertajuk Periksa Tekanan Darah Anda Secara Akurat & Kendalikan dengan Kepatuhan terhadap Pengobatan kerjasama OMRON dengan PERKI dan YJI, Jumat, (20/5/2022).
Sementara itu, Ketua Pokja Hipertensi PERKI dr. Badai Bhatara Tiksnadi, MM, Sp.JP (K), FIHA, juga menyampaikan tekanan darah seseorang harus terkontrol sesuai penyakit penyertanya. Pasien hipertensi sebaiknya tetap minum obat hipertensi yang disarankan dokter untuk menjaga tekanan darah tidak naik dengan teknik pengukuran yang benar dan akurat."
Kata dia, selain obat-obatan, pengendalian tekanan darah dapat dilakukan dengan cara non farmakologis seperti menggunakan alat pengukur tekanan darah digital, pembatasan asupan garam, latihan fisik intensitas sedang yang teratur, dan dengan mencapai berat badan ideal.
"Pemantauan tekanan darah secara teratur di rumah merupakan cara yang efektif untuk mendeteksi dan mengelola hipertensi untuk mencegah berbagai macam komplikasi kesehatan yang berbahaya, seperti penyakit jantung, stroke, dan kematian,” ungkap dr. Badai.
OMRON senang bisa berpartisipasi dalam peringatan Hari Hipertensi Sedunia 2022 dan berkomitmen untuk terus meningkatkan kesadaran masyarakat akan manfaat pemantauan tekanan darah secara rutin di rumah.
Kami juga ingin mengingatkan bahwa monitoring tekanan darah harus diikuti dengan perubahan gaya hidup dan tindakan pengobatan untuk memastikan pengelolaan hipertensi dalam batas normal.
"Sejalan dengan misi OMRON menciptakan dunia bebas dari penyakit kardiovaskular (Going fo ZERO, melalui perawatan preventif). Membiasakan pemantauan tekanan darah secara teratur, mengontrol hipertensi secara aktif dan melakukan langkah menuju perubahan perilaku untuk mengatasi kebiasaan yang dapat meningkatkan risiko sarangan jantung," ucap Tomoaki Watanabe, Direktur OMRON Healthcare Indonesia.
OMRON berkomitmen untuk berkontribusi dalam menurunkan jumlah event (peristiwa) yang berujung pada kematian atau menyebabkan pasien dirawat di rumah sakit, hingga NOL.
Untuk mengembangkan perangkat dan layanan yang memungkinkan orang mendeteksi hipertensi dan aritmia yang merupakan faktor risiko pada tahap awal dan mencegah timbulnya kejadian dengan mendukung setiap orang untuk meningkatkan kebiasaan gaya hidup sehat di rumah melalui monitoring.
Kami percaya hal ini akan membantu mengurangi beban pasien dan keluarga mereka serta berkontribusi pada kehidupan yang lebih sehat dan memuaskan,” tutup Tomoaki Watanabe. (sm_r)
Tulis Komentar