Perkuat Layanan Digital BSI Menyasar Kalangan Anak Muda

Webinar Spesial Ramadhan Berburu Berkah dari Produk Syariah yang diselenggarakan secara daring oleh Solopos Media Group, Selasa (19/04/2022). (Ist)

SinggalangNews.com, Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) tengah berfokus untuk memperkuat layanan digital. Langkah ini merupakan salah satu cara untuk meningkatkan literasi perbankan syariah di Indonesia, khususnya di kalangan anak muda.

Menurut Direktur Sales & Distribution BSI, Anton Sukarna, orang yang membeli produk BSI secara online sama pentingnya dengan orang yang datang langsung ke cabang. Karena kedua hal ini tidak saling mematikan satu sama lain, bahkan meningkatkan literasi perbankan syariah dan revenue dari BSI sendiri.

“Sehingga InsyaAllah literasinya kita perkuat, kemudian kami juga menyediakan jasa untuk masuk ke ekosistem syariah secara digital dan online. Sehingga penetrasi perbankan syariah atau inklusi keuangan syariah akan jauh lebih meningkat lagi,” kata Anton, Selasa (19/4/2022).

Menurut Anton, dengan meningkatkan literasi, penetrasi, dan inklusi perbankan syariah, BSI dapat meningkatkan kompetitifnes perusahaan untuk bisa bersaing dengan perbankan konvensional. Sebab orang masih agak “rewel” saat ingin membeli produk perbankan syariah, sedangkan saat membeli produk bank konvensional mereka cenderung lebih pasif.

BSI sendiri di tahun pertama sejak merger 2021 lalu, menorehkan kinerja positif, dengan perolehan laba bersih mencapai Rp3,03 triliun naik 38,42% secara year on year (YoY). Raihan impresif itu sejalan dengan konsistensi BSI dalam membangun pondasi, tranformasi digital dan pengembangan ekosistem halal di Indonesia. 

Terkait digitalisasi, perseroan terus berinovasi dalam melakukan transformasi. Hal ini terlihat dari keseriusan dalam menggarap kanal digital BSI Mobile dan E-Channel. Per Desember 2021, transaksi kumulatif BSI Mobile mencapai 124,54 juta transaksi atau tumbuh sekitar 169% secara YoY. 

Total penyaluran pembiayaan mencapai Rp171,29 triliun atau naik sekitar 9,32% secara YoY dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp156,70 triliun. Rinciannya, pembiayaan konsumer mencapai Rp82,33 triliun, naik sekitar 19,99% secara YoY dari sebelumnya yang sebesar Rp 68,61 triliun.

Disusul pembiayaan gadai emas tumbuh 12,92% secara YoY. Sementara itu pembiayaan mikro tumbuh 12,77% dan pembiayaan komersial tumbuh 6,86%. Dari sisi kualitas pembiayaan, BSI mencatatkan NPF Nett yang membaik menjadi 0,87% pada Desember 2021.

Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK). Perseroan terus meningkatkan pertumbuhan tabungan khususnya tabungan Wadiah. Posisi Desember 2021, tabungan Wadiah tumbuh signifikan yang mencapai 15,30% secara YoY atau menjadi Rp34,10 triliun. Sementara untuk total tabungan mencapai Rp99,37 triliun atau bertumbuh 12,84% pada kurun waktu yang sama, paparnya. (sm_r)