Pelunasan Biaya Haji, Bank Muamalat Ajak Nasabah Tingkatkan Persiapan Finasial
                                        
    
                    JAKARTA - Masa periode biaya haji tahun 2026 sudah di depan mata. PT Bank Muamalat Indonesia Tbk, selaku bank yang menaruh perhatian besar terhadap ekosistem haji dan umrah mengajak nasabah yang sudah masuk daftar pelunasan untuk meningkatkan persiapan finansial masa depan.
Disampaikan, Direktur Bank Muamalat Ricky Rikardo Mulyadi, "Bahwa nasabah yang sudah mengetahui jadwal keberangkatan haji tahun depan, ada baiknya semakin disiplin menyisihkan dana hingga saatnya berangkat ke Arab Saudi pada Mei 2026 mendatang. Hal itu, selain untuk pelunasan, dana yang rutin ditabung akan bermanfaat untuk persiapan keberangkatan haji, pemenuhan kebutuhan keluarga yang ditinggalkan di Tanah Air, dan untuk pengeluaran keperluan pribadi jemaah di Tanah Suci."
Lebih lanjut, ia menegaskan nasabah dapat mengatur nominal dan menabung rutin agar sesuai target dana yang dibutuhkan. Agar lebih tenang dan fokus, sisihkan dana untuk pelunasan pada rekening terpisah misalnya di Tabungan iB Hijrah Haji.
Program Rindu Haji (Rincian Dana untuk Haji) memberikan hadiah satu paket perjalanan umrah bersama pasangan atau keluarga. Syaratnya, nasabah dapat menambah dana baru atau dari luar simpanan yang sudah ada di Bank Muamalat minimal Rp2,5 juta di Tabungan iB Hijrah Haji, dan mengaktifkan setoran rutin secara otomatis setiap bulan minimal Rp100.000 melalui mobile banking Muamalat DIN.
Dalam Program Rincian Dana untuk Haji berlangsung sejak Juli 2025 dan akan berakhir pada Desember 2025. Bagi nasabah yang berniat atau sedang mempersiapkan diri mendaftar porsi haji, juga bisa memanfaatkan Tabungan iB Hijrah Haji, termasuk untuk anak-anak berusia 12 tahun, sudah bisa daftarkan porsi haji, ujar Ricky.
Program Rindu Haji tersebut, sejalan dengan fokus bank pertama murni syariah di Indonesia, untuk meningkatkan ekosistem haji dan umrah. Bank Muamalat memiliki misi untuk menjadi yang terdepan melayani kebutuhan pemangku kepentingan di ekosistem haji dan umrah, pungkasnya. (eko/r)









Tulis Komentar