JAKARTA, SinggalangNews.com - Hingga awal tahun 2025, ditengah tantangan perekonomian global masih menjadi salah satu permasalahan yang harus dihadapi oleh masyarakat Indonesia.

Saat ini bagian jumlah besar masyarakat juga sudah mulai menyuarakan ajakan untuk menjalani gaya hidup sederhana atau frugal living demi menjaga efisiensi keuangan mereka.

“Beauty of frugal living adalah sebenarnya itu bukan kita hidup serba susah, serba beli yang paling murah, serba cari yang diskon, tapi sebenarnya lebih ke mindfulness,” kata Penulis dan Praktisi Finansial, Samuel Ray, dalam acara Media Gathering, yang digelar di Thamrin Nine, Jakarta, pada Jumat (24/1/2025).

Sementara itu juga disampaikan, Head of Deposit and Wealth Management UOB Indonesia Vera Margaret, "Selain menerapkan gaya hidup frugal living, bahwa hal lain yang dapat dilakukan adalah untuk mengelola keuangan dengan mulai kembali menabung, dan berinvestasi."

Kata dia, karena tabungan itu adalah sebuah pintu, jadi sebelum melakukan investasi terlebih dahulu harus punya tabungan. Kenapa kita harus punya tabungan? Kalau sakit dan gak ada bantuan dari kantor, terus bayarnya pakai apa?” ungkap Vera.

"Bahwa investasi juga berpotensi untuk menjadi hal yang membantu para nasabah di masa depan," tegasnya.

Dalam menjaga keuangan, diperlukan adanya perencanaan yang matang dalam melakukan pengelolaan yang matang. Terutama ketika pengeluaran besar juga menjadi salah satu hal yang rentan untuk dilakukan.

Lebih lanjut, kebutuhan dasar kita adalah sesuatu yang paling penting. Untuk kebutuhan sehari-hari, tapi untuk menciptakan disiplin supaya tidak overrun, makanya harus waspada. 

“Uang di investasi perlu nggak? Perlu. Ini benar-benar uang yang mampu yang tidak akan ditunggu. Kenapa? Karena kita gak pernah tahu besok akan terjadi apa,” pungkas Vera. (sm)