Klarifikasi: KH Ahmad Daroji Tidak Ada Pengusiran Jamaah Saat Wapres Gibran Hendak Sholat Jumat

Ketua Yayasan Masjid Raya Baiturrahman Semarang, Dr KH Ahmad Daroji, MSi. (*)

SINGGALANGNEWS.COM - Ketua Yayasan Masjid Raya Baiturrahman Semarang, Dr KH Ahmad Daroji, MSi, menyampaikan klarifikasi bahwa tidak ada pengusiran jamaah saat Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka hendak menjalankan sholat jumat di masjid tersebut pada Jumat lalu (13/12/2024).

Klarifikasi ini untuk meluruskan kejadian yang sebenarnya terkait viral di media sosial (Medsos) kemarin. Pihak yayasan merasa perlu karena ramai di dunia maya itu telah mengganggu kenyamanan pihak pengelola masjid dan masyarakat luas.

"Berbeda sekali ya, dengan Wakil Presiden kita Bapak Gibran Rakabuming Raka. Sangat santun dan rendah hati. Beliau kita siapkan untuk berada di shaf depan, kita siapkan sajadah yang biasa untuk tamu, beliau nggak mau. Tidak ada pengusiran jamaah, menggeser, merapikan shaf jamaah kan memang diwajibkan," kata Kiai Ahmad Daroji di Bandung, Jawa Barat, Rabu malam (19/12/2024).

Lebih lanjut Ahmad Daroji, Wapres Gibran datang sebelum waktu sholat jumat tiba, pihak pengurus masjid berkoordinasi dengan Paspampres menjemput kehadiran Wapres.

"Jadi beliau saya antar dari kantor MUI ke Masjid Baiturahman, kita sediakan tempat transit untuk wapres, sebelum beliau mengambil wudhu, Tempat wudhunya juga bagus, tapi beliau nggak mau. Beliau wudhu bersama yang lainnya. Nah, kemudian beliau duduk, tidak mau di depan," tutur KH Ahmad Daroji yang juga Ketua Baznas Provinsin Jawa Tengah itu.

Jadi Wapres Gibran sedapatnya duduknya. "Oke? Nah, sajadah saya bawakan, nggak mau. Disiapin sendiri. Beliau tidak mau diistimewakan," ucapnya.

Terus duduk begitu, ya tentu wajar kan beliau sebagai wakil presiden. Ada paspampresnya kan, nah untuk mereka itu duduk sama-sama, tentu duduk dan mereka mengamankan Wapres.

"Ya, jadi ada yang di depan beliau, ada di samping beliau, begitu. Nah, yang depan itu ada yang shafnya belum urus. Maka dia ini meluruskan, terus sekaligus minta tempat untuk duduk beliau," kata Daroji lagi.

Duduklah, Wapres di situ. Dan tentu saja supaya paspampres yang berada di belakangnya itu dia selalu bisa waspada dan aman. Jadi shafnya menjadi rapih, rapat lurus, bagus sekali.

Kemudian ketika selesai sholat, Wapres Gibran ini nyalami semua orang, bahkan disalami. Jadi sampai turun lantai kesekian dari Baiturrahman itu, Wapres salaman terus. Setiap lantai berhenti karena salaman.

"Sampai dengan mau masuk mobil pun saya antar, beliau masih salaman bersama orang lain. Ini kan sifat beliau yang santun, rendah hati tidak mungkin ada sifat kasar pengusiran," katanya.

Pengusiran kan kasar, Wapres begitu akrab dengan masyarakat, tidak mau diistimewakan. Bahkan beliau perintahnya kepada para paspampresnya, supaya humanis. "Jangan sampai ada perilaku pengawalnya yang sampai menodai nama-nama martabat mereka," tuturnya.

"Jadi itulah kenyataannya, faktanya. Saya sebagai yang tahu karakter beliau dari dulu, dan saya yang mengantar beliau sampai dengan pulang ke mobil saya antar, salaman gitu. Tidak mungkin beliau berbuat kasar," ucap Daroji lagi.

Berkait dengan yang memviralkan vidio ini ada rencana nggak dari Baiturrahman melakukan pengusutan atau melaporkan ke pihak aparat oenegak hukum? "Ya, kita juga tentu mencari informasi. Tapi kan dia tidak mau mata-matai. Kita tentu kalau ada yang ketemu itu tentu akan kita pertanyaan, tidak permasalahkan. Tapi tentu kita tidak bisa. Dan fungsinya masjid, kita bukan spion ini, bukan spion.

Jadi kita itu sekedar melayani masyarakat itu. Jadi nanti kalau ada ketahuan, kita akan coba kita panggil dia tobat," kata Kiai Daroji.

Seperti diketahui, Viral di media sosial video pengusiran jamaah Masjid Baiturrahman saat Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mau sholat jumat pada Jumat (13/12/2024).

Wakil Komandan Paspampres Brigadir Jenderal Samson Sitohang menyatakan tidak ada pengusiran yang dilakukan. Ia mengklaim bawahannya hanya merapikan shaf saat Gibran datang untuk sholat.

"Sebenarnya itu tidak penggeseran, apalagi pengusiran. Itu anggota saya hanya merapikan dan merapatkan shaf sehingga lebih muat lagi personel yang lain," katanya.

"Nah, kemudian, kan ada yang berdiri kalau tidak salah di Tiktok itu, itu justru malah anggota saya sendiri, ini memang anggota kita yang duduk di situ untuk tempat lah, untuk pejabat yang lain. Nah, itu sama sekali tidak ada penggeseran, apalagi pengusiran tidak ada sama sekali," katanya menambahkan.

Dalam video yang beredar, orang yang bergeser adalah anggota Paspampres yang bertugas menjaga shaf yang nantinya akan ditempati Gibran. "Itu anggota saya, itu anggota saya sendiri Betul, betul. Memang dia ditempatkan awal disitu supaya bapak wapres datang nggak ada tempat," ungkapnya.

"Dan itu memang tidak shaff yang paling depan, di shaf-shaf agak di tengah, keempat kalau nggak salah ya, shaf keempat itu. Jadi tidak paling depan itu memang," pungkas Kiai Daroji. (sm)