Tingkatkan Keamanan Siber Sektor Energi, PJCI dan Huawei Berkolaborasi

JAKARTA, SinggalangNews.com - Transformasi digital diharapkan mampu mendorong sektor energi menciptakan kontribusi yang konsisten terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Teknologi maju berbasis digital telah memicu disrupsi model bisnis di berbagai sektor industri, tak terkecuali sektor energi.
Kesuksesan transformasi digital saat ini, solusi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) menjadi kunci dalam pertumbuhan di sektor energi yang membawa perubahan besar dalam proses produksi, transmisi, hingga konsumsi energi.
Transformasi digital membawa dampak luar biasa di sektor energi, terutama dalam mendukung peningkatan efisiensi operasional, pemangkasan biaya, peningkatan keselamatan kerja, pengolahan data hingga menghadapi ancaman serangan siber di suatu negara.
Hal tersebut terungkap dalam seminar bertajuk “Transformasi Digital di Sektor Energi-Peluang dan Tantangan” yang digelar oleh organisasi nirlaba Prakarsa Jaringan Cerdas Indonesia (PJCI) dan didukung oleh Huawei dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
Peningkatan kewaspadaan ancaman serangan siber menjadi kebutuhan dalam digitalisasi pada sektor energi. Sehingga Huawei berkomitmen dan berkolaborasi dengan pemangku kepentingan sektor energi dalam menjaga ancaman serangan siber.
Victor Lapian, Huawei Asia Pacific ICT Solution CTO, menyatakan, “Huawei menyadari pentingnya sistem keamanan siber dan memahami kekhawatiran dari sejumlah lembaga pemerintahan dan pelaku industri energi. Namun, kami tidak dapat bergerak sendiri."
Huawei siap bekerjasama dengan lembaga pemerintah, pelaku industri, akademisi dan mitra lain yang dapat berkontribusi dalam mengantisipasi ancaman serangan siber. Ini bagian dari komitmen Huawei terhadap penciptaan ruang digital yang aman dan nyaman di Indonesia.
Direktur Keamanan Siber dan Sandi Energi dan Sumber Daya Alam BSSN Holmi Noviana menyampaikan, ”Peningkatan kewaspadaan terhadap aspek keamanan siber menjadi tanggung jawab bersama para stakeholder terutama dalam mendukung transformasi digital dan perlindungan informasi vital di sektor energi."
Sementara itu, disampaikan Eddie Widiono, Pendiri dan Ketua PJCI, seminar ini telah berhasil memantapkan kesamaan pandangan mengenai perlunya kolaborasi erat di antara para stakeholder guna memperluas jangkauan dan menjamin inklusivitas di sektor energi.
”Seminar ini juga sukses memperdalam pemahaman mengenai implementasi teknologi digital serta aspek proteksi terhadap serangan siber," ujarnya.
Teknologi maju yang dikembangkan Huawei dapat digunakan sebagai salah satu pilar penyangga dalam upaya mengakselerasi digitalisasi sektor energi yang memberikan nilai tambah pada pengamanan dan keberlangsungan ekonomi digital.
“Ekonomi digital melibatkan berbagai macam sektor industri yang memberikan peran dan kedalaman peran yang berbeda-beda. Sektor energi menjadi salah satu pilar penopang ekonomi digital yang sama pentingnya dengan pelaku industri TIK seperti Huawei dan lainnya dalam menciptakan ekosistem digital yang aman dan produktif,” kata Sarwoto Atmosutarno, Ketua Umum Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL).
Sebagai informasi, akhir Semester I/2023, rasio elektrifikasi di Indonesia telah mencapai 99,72%, melonjak tajam dari periode sebelumnya. Digitalisasi sektor energi akan medukung pemerintah pemerataan akses listrik di seluruh Indonesia, dengan menciptakan efisiensi, efektivitas kinerja, serta kemampuan antisipasi ancaman siber di sektor energi. (sm/r)
Tulis Komentar