PT Era Digital Media Tbk. Menggelar Public Expose Tahun 2023

SinggalangNews.com, Jakarta - PT Era Digital Media Tbk (IDX: AWAN) melakukan pemaparan publik (public expose), di Jakarta, terkait perkembangan terbaru Perseroan termasuk kinerja AWAN akhir triwulan ketiga 2023 (9M-2023) dan prospek tahun 2024 kedepan.
AWAN sukses melakukan IPO pada April 2023 lalu, dengan kelebihan permintaan (oversubscribed) sebesar 30x dengan pembelian melalui e-IPO mencapai Rp2,4 triliun. Sampai akhir Oktober 2023 harga saham AWAN telah meningkat 180%.
Perseroan memiliki tiga bisnis utama yaitu mobile content dan games; OTT dan produksi konten; serta infrastruktur komputasi cloud melalui entitas anak, dimana AWAN merupakan Perusahaan penyedia mobile digital entertainment yang berkomitmen untuk menciptakan inovasi di sektor VAS (Value Added Service) melalui kerjasama dengan perusahaan telekomunikasi.
PT Era Digital Media Tbk, telah berlisensi sejak 2016, di akhir Oktober 2023, lebih dari 2 juta pelanggan berbayar. Perseroan juga sudah bekerjasama dengan semua operatortelekomunikasi di Indonesia dengan akses pembayaran langsung ke 300 juta telepon seluler.
Direktur Utama AWAN, Shaanee P. Harjani menyatakan, “Saat ini AWAN melalui anak usaha Eranyacloud memiliki beberapa produk baru seperti Database as a Service (DBaaS), S3 Object Storage, Private Cloud dan The Eranyacloud Console.Dengan produk baru tersebut, Perseroan terus memberikan produk dan layanan yang terbaik untuk masyarakat di Indonesia.”
AWAN memaparkan kinerja keuangan untuk periode yang berakhir pada 30 September 2023 (9M-2023) dimana Perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp23,1 miliar dan laba kotor Rp13,6 miliar.
Pendapatan dari segmen pengolahan data/cloud meningkat sebesar 35,8% menjadi Rp9,1 miliar dibandingkan periode yang berakhir pada 31 Desember 2022, sedangkan untuk pendapatan di segmen digital sebesar Rp12,1 miliar.
Untuk total aset Perseroan meningkat tajam sebesar 291% dari Rp24,6 miliar pada 31 Desember 2022 menjadi Rp96,2 miliar pada 30 September 2023, serta total liabilitas yang meningkat 35% menjadi Rp 5,2 miliar.
Perseroan melalui anak usahanya selalu mengedepankan strategi GTM (go-to-market) dengan memperkuat commercials team. Kami melakukan company branding melalui event offline maupun digital.
Selain itu, Perseroan juga secara aktif berkolaborasi dengan partner SaaS-based technology providers lokal maupun internasional untuk terus memperkuat produk dan layanan anak usaha.
Dari sisi strategic investment, pada 2024 mendatang kami akan terus memperluas operasi bisnis dan berkolaborasi dengan Software as a Service (SaaS) company. Ini bagian langkah untuk menciptakan solusi perangkat lunak inovatif dan memberikan layanan berharga kepada pelanggan.
Kemitraan strategis ini akan memungkinkan kami memasuki pasar yang dinamis dan berkembang pesat dengan lebih efektif, ujar Shaanee P. Harjani. (sm/r)
Tulis Komentar