Ketua Ikatan Rumah Sakit Jakarta Metropolitan (IRSJAM), Dr. Koesmedi Prihato, saat konferensi pers Seminar Nasional PERSI DKI Jakarta, di Harris Kelapa Gading, Jakarta, Selasa (11/7/2022). (Foto:sumarno)

SinggalangNews.com, Jakarta - Masa pandemi Covid-19 menjadi momentum pembelajaran bagi Rumah Sakit untuk menerapkan adaptasi dan penyesuaian pelayanan serta operasional Rumah Sakit dengan kondisi dan keadaan terkini.

Kemampuan beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan cepat, merupakan modal berharga bagi Rumah Sakit untuk tetap melakukan enovasi ditengah tingginya teknologi informasi saat ini.

Keberadaan rumah sakit sebagai salah satu sendi penting di masyarakat, mewajibkan rumah sakit untuk terus meningkatkan kompetensi layanan dan akreditasinya. Hal ini menjadi suatu keharusan, di saat perkembangan teknologi berlangsung dengan cepat dan juga untuk mengantisipasi potensi terjadinya wabah, seperti COVID-19.

Disampaikan dalam rangkaian acara Seminar Nasional Persatuan PERSI, di Harris Hotel Kelapa Gading, Jakarta, Selasa (11/7/2022), Ketua Ikatan Rumah Sakit Jakarta Metropolitan (IRSJAM), Dr. R. Koesmedi Prihato, Sp.OT, M.Kes, menyatakan kejadian COVID-19 yang tak hanya melanda Indonesia, tapi dalam tatanan global, menunjukkan bahwa sektor kesehatan sangat berpengaruh pada setiap jenjang kehidupan.

“Tentunya berkaitan dengan keberadaan rumah sakit sebagai penyedia layanan kesehatan, kami harus bisa menyikapi setiap kejadian terkait kesehatan sekaligus mampu merespon perkembangan teknologi  digital di bidang kesehatan,” ungkap Koesmedi.

Selain itu, rumah sakit juga memiliki peran untuk memberikan sumbang saran kepada pemerintah terkait pelayanan kesehatan dan pembiayaan kesehatan pada saat ini. "Termasuk di dalamnya pembiayaan JKN, yang sudah enam tahun ini tidak mengalami perubahan. Padahal menurut regulasi, setiap dua tahun sekali harus ada penyesuaian,” jelasnya.

Pada waktu yang sama, Kompartemen Hukum IRSJAM Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) DKI Jakarta, Uud Cahyono, DH, MARS, CLA, mengatakan dalam Seminar Nasional PERSI ini juga memberikan kesempatan kepada para anggota untuk saling bertukar pikiran terkait beberapa perubahan dalam pengurusan perizinan maupun perubahan tata kelola rumah sakit.

“Berbagai perubahan, baik perizinanan maupun tata kelola menjadi bagian dalam pembahasan di seminar ini. Karena, beberapa rumah sakit membutuhkan tukar pikiran dengan rumah sakit lainnya, yang sudah lebih dahulu melakukan perubahan,” ujar Uud.

Ia menyebutkan walaupun seminar ini digelar oleh PERSI DKI Jakarta, tapi peserta yang hadir tak hanya berasal dari Jakarta atau sekitarnya. Ada juga yang berasal dari luar Jawa, yang hadir untuk berdiksusi atau mengikuti workshop tata laksana IGD atau NICU atau layanan lainnya di rumah sakit, tambahnya.

Hal tersebut PERSI menggelar Seminar Nasional dan Workshop dengan tema, "Berkembangnya Rumah Sakit di Era New Normal & Dinamisnya Regulasi Perumahsakitan" bertujuan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan rumah sakit kepada masyarakat luas.

Berharap seminar nasional PERSI DKI Jakarta tersebut dapat menjawab kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di era digital. Dan memberikan mutu kesehatan dan dapat ditinjau terkait pembiayaan rumah sakit terutama Jkn, pungkasnya. (sm_r)