JAKARTA - BAZNAS RI meluncurkan program ZAuto, Zmart, dan ZCoffee di Kabupaten Banyumas serta menyalurkan bantuan modal usaha kepada 114 mustahik pada Senin (22/12/2025) sebagai upaya penguatan ekonomi umat.

Ketiga program pemberdayaan ekonomi tersebut menerima total bantuan Rp1,12 miliar, sejalan dengan Asta Cita ke-3 Pemerintahan Presiden dalam mendorong kewirausahaan dan pengentasan kemiskinan.

Program Zmart ditujukan untuk mengembangkan usaha ritel mikro mustahik, terutama di wilayah urban, guna meningkatkan kapasitas usaha dan mengurangi kemiskinan secara berkelanjutan.

Bantuan Zmart mencakup branding, peralatan usaha, modal, serta pendampingan agar mustahik mampu mengelola usaha secara profesional dan berdaya saing.

Sejak 2018 hingga November 2025, Zmart telah memberdayakan 4.095 mustahik di 34 provinsi dan 96 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

Program Z-Auto telah menjangkau 18 provinsi dan 77 kabupaten/kota, dengan total penerima manfaat sebanyak 577 mustahik di sektor otomotif.

Keberhasilan program dinilai tidak lepas dari kolaborasi antara BAZNAS pusat, daerah, pemerintah, dan masyarakat, dalam mendukung pemberdayaan ekonomi mustahik.

BAZNAS menegaskan zakat mampu menjadi instrumen penggerak ekonomi berkelanjutan, mendorong mustahik menuju kemandirian hingga bertransformasi menjadi muzakki.

Selain Zmart, BAZNAS Banyumas juga menghadirkan Z-Auto dan ZCoffee, yang menampilkan produk kopi hasil binaan mustahik setelah melalui pelatihan dan pendampingan.

BAZNAS menekankan bahwa bantuan tidak hanya berupa modal, tetapi juga mencakup pendampingan, pelatihan, dan pengembangan ekosistem usaha.

Pengembangan Z-Coffee di Banyumas melibatkan sejumlah perguruan tinggi sebagai mitra strategis, termasuk UNU Purwokerto, UMP, STIQ Miftahul Huda Rawalo, dan UIN SAIZU Purwokerto.

Peluncuran program dihadiri oleh Wakil Bupati Banyumas dan berbagai pemangku kepentingan, termasuk BAZNAS Provinsi dan Kabupaten, Forkopimda, tokoh agama, serta organisasi kemasyarakatan. (R/*)