Siapkan Generasi JobReady 2030 Wadhwani Foundation dan PMSM Jalin Kerjasama

Usai penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) sebagai bentuk kerjasama strategis dalam memperkuat pengembangan soft skills dan kesiapan kerja talenta Indonesia, di Jakarta, Rabu (17/12/2025). //Foto:sumarno

JAKARTA - Wadhwani Foundation Indonesia menyoroti bahwa tantangan ketenagakerjaan Indonesia saat ini tidak hanya berkaitan dengan ketersediaan lapangan kerja, tetapi juga kesiapan talenta dalam memenuhi kebutuhan industri.

Kesenjangan soft skills, seperti komunikasi, kolaborasi, problem-solving, dan produktivitas, yang masih menjadi faktor kunci yang mempengaruhi tingkat employability tenaga kerja Indonesia.

Menjawab tantangan tersebut, Wadhwani Foundation Indonesia bersama Perhimpunan Manajemen Sumberdaya Manusia (PMSM) secara resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) sebagai bentuk kerjasama strategis untuk memperkuat pengembangan soft skills dan kesiapan kerja talenta Indonesia.

Kerjasama ini menghubungkan jaringan HR Leaders lintas industri PMSM dengan solusi pembelajaran berbasis teknologi dari Wadhwani Foundation melalui platform
AI-based JobReady yang dapat diakses secara gratis.

Platform ini dirancang untuk melengkapi kompetensi teknis dengan pengembangan soft skills yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja nyata, serta membuka potensi kolaborasi HR sebagai hiring partners bagi talenta bersertifikat JobReady.

Disampaikan oleh Herdian Mohammad selaku Vice President WSN & Country Director Wadhwani Foundation Indonesia, "Kesenjangan soft skills merupakan tantangan krusial dalam pengembangan tenaga kerja nasional. Kesenjangan soft skills masih menjadi tantangan utama dalam employability tenaga kerja Indonesia."

Riset menunjukkan bahwa hingga 85% kesuksesan seseorang di dunia kerja ditentukan oleh soft skills, namun sebagian besar pelatihan masih berfokus pada aspek teknis. Melalui kerjasama dengan PMSM, kami ingin memastikan bahwa persiapan talenta benar-benar selaras dengan kebutuhan industri.

Wadhwani Foundation memiliki komitmen jangka panjang untuk mendukung pengembangan sumber daya manusia Indonesia, dengan target mencapai 3 juta penempatan kerja (job placement) hingga tahun 2030, melalui kolaborasi dengan dunia usaha, institusi pendidikan, dan pemangku kepentingan terkait.

Hal ini merupakan mimpi dari Wadhwani Foundation, untuk membawa dampak yang lebih luas lagi dengan melihat kemungkinan dimana untuk setiap orang yang mendapatkan kerja, juga berkontribusi untuk menghidupi beberapa anggota keluarganya yang lain. Dengan pemikiran ini, Wadhwani Foundation ingin berbagi manfaat yang lebih besar bagi penghidupan yang lebih baik lagi.

Dukungan serta jejaring yang dibangun oleh Wadhwani Skilling Network (WSN) melalui kolaborasi dengan SMK dan universitas di berbagai wilayah Indonesia selaras
dengan misi PMSM, yang memandang kemitraan ini sebagai langkah strategis untuk memperkuat peran HR sebagai jembatan antara dunia pendidikan dan dunia industri.

Cornelius Pantow, Head of Membership and Strategic Partnership PMSM menyatakan, “Target menuju Indonesia 2030 membutuhkan pendekatan yang kolaboratif. PMSM memandang kerjasama ini sebagai langkah konkret untuk mempercepat kesiapan kerja tenaga kerja Indonesia melalui kolaborasi HR leaders, teknologi pembelajaran, dan ekosistem industri.”

Penandatanganan MoU ini dilaksanakan dalam rangkaian HR Leaders & Media Breakfast Dialogue, yang mempertemukan HR Leaders, media, dan pemangku kepentingan terkait untuk berdiskusi mengenai tantangan dan solusi kesiapan kerja tenaga kerja Indonesia.

Pada acara tersebut, juga menghadirkan sesi diskusi, talkshow, serta demo platform JobReady sebagai gambaran konkret pemanfaatan teknologi AI dalam pengembangan soft skills.

Kerjasama antara Wadhwani Foundation dan PMSM ini juga diperkaya dengan dengan Roundtable Discussion yang mempertemukan HR Leaders dan Media, difasilitasi oleh PMSM.

Diskusi ini dirancang sebagai ruang dialog terbuka untuk menggali tantangan nyata di lapangan, memunculkan ide-ide kolaboratif, serta merumuskan pertanyaan strategis yang dapat didalami lebih lanjut bersama para pembicara talkshow.

Melalui format ini, PMSM mendorong pertukaran perspektif antara praktisi HR dan media guna menggerakkan kolaborasi lintas sektor yang lebih konkret dalam mempercepat terwujudnya generasi Indonesia yang JobReady menuju 2030.

Yanuar Kurniawan, People Development & Learning Director at L’Oreal dan Learning & Development Department PMSM Indonesia, menyampaikan, “HR Leaders memiliki peran kunci dalam memastikan talenta yang direkrut tidak hanya kompeten secara teknis, tetapi juga siap berkontribusi secara efektif.

Kesenjangan yang paling penting pertama kreativitas skill dalam kesiapan pertumbuhan perusahaan industri keberlanjutan, serta tingkat employability tenaga kerja Indonesia, jelasnya.

Dalam sesi diskusi dan talkshow yang diisi oleh HR Leaders dan media,  juga dihadiri oleh salah satu penerima manfaat dari Program JobReady yang kini berada di salah satu SMK di Jakarta, Stevani Julyanti, menyampaikan,

“Program ini memudahkan saya untuk menyiapkan diri baik dari cara bicara, berpakaian, dan juga berinteraksi yang profesional dengan orang lain. Sehingga saya juga menjadi lebih percaya diri dalam bekerja,” ujarnya.

Program JobReady merupakan solusi lengkap dan aplikatif, mencakup 79 jam pembelajaran, 75 micro-modul, 11 penilaian, serta pendekatan pembelajaran hybrid atau yang disebut juga sebagai flipped classroom, menggabungkan pembelajaran mandiri secara digital dengan kolaborasi di kelas.

Peserta juga didukung oleh Wadhwani GenieAI, sebuah copilot AI yang membantu mensimulasikan wawancara kerja, merangkum materi, dan memberikan umpan balik personal dalam hitungan detik, sehingga mutu pembelajaran tetap konsisten di berbagai wilayah dan jenis institusi.

Seluruh pelatihan, sertifikasi, dan akses platform diberikan 100% gratis, termasuk dukungan persiapan wawancara kerja untuk berbagai jenis profesi.

Wadhwani Foundation dan PMSM akan mendorong kolaborasi lanjutan dengan perusahaan, SMK/SMA, universitas, serta training providers, untuk mengintegrasikan pengembangan soft skills ke dalam proses rekrutmen dan pengembangan talenta secara berkelanjutan, pungkasnya. (sm)