Wow, Melangkah Tanpa Suara sebuah film inspiratif hadir ditengah film horor

Singgalangnews.com,Jakarta-
Melangkah Tanpa Suara, sebuah film genre drama, hadir ditengah film horor menjamur diranah hibur tanah air.
Film ini berkisah seorang model tuna rungu asal Bali yang menorehkan prestasinya hingga ke kancah internasional.
Adalah On Camera Pictures bekerjasama dengan Cycloop
Entertainment yang meluncurkan short movie berjudul “Melangkah Tanpa Suara”.
Sebuah film pendek inspiratif yang mengangkat perjalanan hidup Tasya, seorang model
tuna rungu asal Bali yang telah menorehkan prestasi hingga ke kancah internasional.
Film ini mengangkat semangat pantang menyerah dan keyakinan bahwa keterbatasan bukanlah hambatan untuk meraih impian.
Disutradarai sekaligus ditulis oleh Menco Hidayat, “Melangkah Tanpa Suara” resmi ditayangkan perdana dalam acara gala
premiere yang digelar di Ruang Misbach Yusa Biran, Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail
(PPHUI), Kuningan, Jakarta Selatan, pada Jumat (22/8).
“Kenapa saya membuat film ini? Karena saya melihat Tasya bukan sekadar model, tapi
simbol kekuatan dan harapan. Ia melangkah di atas panggung tanpa pernah mendengar
suara, tapi langkahnya justru berbicara lantang bagi kita semua,” ujar Menco Hidayat,
sang sutradara.
Film bergenre drama keluarga ini mengisahkan perjalanan seorang anak dengan
disabilitas pendengaran yang berjuang menyalurkan hobinya di dunia modeling, meski
awalnya tidak mendapat restu dari orang tuanya.
Namun dengan keteguhan hati dan kerja keras, sang anak akhirnya mendapat dukungan penuh dan berhasil menembus panggung internasional.
“Pesan moral film ini sederhana tapi kuat: ketika orang lain melihat kekurangan kita, bisa jadi itu justru kelebihan yang belum tentu mereka miliki. Jadi tetap semangat dan terus berkarya,” tambah Menco.
Made Sukanaya, Executive Producer sekaligus ayah kandung Tasya, turut
menyampaikan kisah inspiratif sang putri dalam acara tersebut.
“Tasya lahir dengan disabilitas pendengaran. Sejak umur dua tahun kami tahu bahwa ia
tuna rungu. Tapi saat saya melihat semangat dan bakatnya di dunia modeling, saya mantapkan hati untuk mendukungnya,” ungkap Made.
Sejak usia lima tahun, Tasya mulai mengikuti kursus modeling. Meskipun sempat
dipandang sebelah mata, ia berhasil membuktikan diri hingga dipercaya mewakili
Indonesia dalam ajang model internasional di Bangkok, Thailand Saya menangis haru saat menyaksikan Tasya tampil sempurna di panggung megah itu.
Tanpa mendengar satu nada pun, ia bisa tampil luar biasa. Itu bagi saya adalah
kekuatan Tuhan,” ujar Made penuh emosi.
Made juga menitipkan pesan kepada masyarakat Indonesia, terutama bagi para orang
tua yang memiliki anak dengan kebutuhan khusus.
“Gali potensi anak kita, karena dari kekurangan bisa muncul kelebihan yang luar biasa.
Jangan pernah menyerah, terus berusaha dengan niat yang tulus dan tujuan mulia,”
tutupnya. (Dd)
Tulis Komentar