Munas III Pertalindo, Bahas Solusi Atasi Sampah di Indonesia

Singgalangnews.com,Jakarta-Memerdekakan Indonesia dari Sampah, Perkumpulan Tenaga Ahli Lingkungan Hidup Indonesia (Pertalindo) menggelar
Musyawarah Nasional (Munas) III. Munas III ini bertujuan memantapkan semangat dan mencari solusi konkret dalam mengatasi masalah sampah di Indonesia.
Munas yang berlangung di Hotel Golden Boutique, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (14/8/2025) itu menghadirkan tiga pembicara yang dikenal memiliki kepedulian terhadap lingkungan hidup dan penanganan sampah.
Tiga sosok itu adalah Plt Direktur Penanganan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup Dra. Melda Mardalina , M.Sc, Guru Besar ITB Ir. Akhmad Zainal Abidin, Ph.D., dan Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono.
Dalam seminar yang dihadiri oleh sekitar 100 peserta Pertalindo dari seluruh Indonesia, tiga narasumber itu mencoba menjawab masalah utama seminar bertajuk “Menakar Kesaktian UU No. 18 Tahun 2008 dan PP No. 81 Tahun 2012 dalam Pengelolaan Sampah di Indonesia”.
Dalam pemaparannya, Dra. Melda Mardalina, M.Sc, yang juga merupakan Direktur Penanganan Sampah–Koordinator Pokja TPA dan Sampah Spesifik KLHK mengatakan saat ini jumlah timbunan sampah di Indonesia mencapai 56,63 juta ton per tahun, namun hanya 39,01% yang terkelola.
“Sekitar 60,99% sampah tidak terkelola. Sebanyak 22,17 juta ton terbuang ke lingkungan, dan 12,37 juta ton masuk ke TPA open dumping,” terang Melda.
Oleh karenanya, KLHK mendorong pengelolaan berbasis teknologi ramah lingkungan, mulai dari daur ulang, komposting, maggot, dan biogas di skala kecil, hingga fasilitas Material Recovery Facility (MRF), Refuse Derived Fuel (RDF), dan Waste to Energy (WTE) di skala besar.
“Pemerintah daerah harus menghentikan praktik open dumping, memisahkan sampah organik, meningkatkan alokasi anggaran minimal 3% APBD, serta menegakkan hukum agar tidak terjadi pencemaran,” tambahnya.
Guru Besar ITB Ir. Akhmad Zainal Abidin, Ph.D., dalam seminar itu memperkenalkan teknologi Zero Waste Management System (MASARO) yang ia buat guna mengatasi persoalan ampah.
Akhmad Zainal telah memiliki 14 paten, termasuk produk POCI (pupuk organik cair istimewa), KOCI (konsentrat pakan organik cair istimewa), dan biokomposter dengan proses 7–10 hari tanpa bau.
“Teknologi ini terbukti ekonomis, dengan nilai IRR hingga 27,07%, dan sudah sukses di berbagai daerah seperti Indramayu, Majalengka, Ciamis, dan Gorontalo,” papar Akhmad Zainal Abidin.
Di lain pihak, Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono, memaparkan kisah sukses daerahnya dalam menangani persoalan sampah. Meski belum sempurna, ia mengakui ekosistim penanganan ampah di Banyumas sudah berjalan.
“Awalnya pengelolaan sampah di Banyumas sangat memprihatinkan, bahkan jadi isu politik. Tapi dengan komitmen dan inovasi, kini kami punya 42 TPS3R/TPST yang beroperasi baik, melibatkan 1.700 pekerja, dan menghemat APBD hingga Rp10 miliar per tahun,” kata Sadewo Tri Lastiono.
Politisi PDI Perjuangan itu optimistis Banyumas dapat mencapai target 100% bebas sampah pada 2029. Lewat seminar tersebut, Sadewo Tri Lastiono berharap daerah lain juga dapat meniru upaya Banyumas terkait sampah.
“Hal ini sangat bisa dilakukan di daerah lain tergantung keberanian ya, bukan kebijakan dari kepala daerah masing-masing. Dulu awalnya kita didemo setiap hari. Tapi setelah tahu sampah ini ternyata ia menghasilkan duit, masyarakat mau membantu mengelola,” ujarnya.
Sementara, dalam Munas III Pertalindo yang digelar selepas seminar, Ir. Dodi Trianto terpilih menjadi nahkoda baru Dewan Pengurus Nasional (DPN) Pertalindo periode 2025-2030.
Selain Dodi, dua nama lain yakni Dr. Ir. La Ode Ngkoimani, M.Si, IPM, ASEAN.Eng dan Christian Pasaribu dan juga ikut berlaga dalam pemilihan Ketua Umum Pertalindo kali ini. Namun, Dodi terpilih secara aklamasi mengantikan Ketua Umum sebelumnya, Ir. Ilan R. Suriadi.
“Pertalindo harus one step ahead "beyond Amdal". Misinya dengan membentuk program-program yang baik dan dapat dilaksanakan oleh seluruh anggota dalam rangka mencapai visi tersebut,” ucap Dodi setelah terpilih menjadi Ketua Umum Pertalindo yang baru.
Dodi juga berharap agar ada tindak lanjut tentang pengelolaan sampah berdasarkan hasil seminar nasional yang digelar Pertalindo. Dengan demikian, pengelolaan sampah yang baik dan benar bisa terwujud.
“Harapan kita begitu. Semoga lewat seminar ini Pertalindo dapat ikut mewujudkan Indonesia yang bebas atau merdeka dari sampah,” harapnya.
Dr. Ir. La Ode Ngkoimani, M.Si, IPM, ASEAN.Eng memberikan dukungannya kepada Ir. Dodi Trianto sebagai Ketua Umum DPN Pertalindo terpilih. Ia yang menjabat sebagai Wakil Ketua Umum DPN Pertalindo Periode 2021 – 2025 berharap agar Pertalindo dapat semakin menunjukkan eksistensinya dalam mendukung pencapaian visi pembangunan Indonesia.
“Kita juga berharap semoga visi menjadikan Pertalindo sebagai organisasi ilmiah dan profesi bidang lingkungan hidup yang profesional, akuntable, dan berdaya saing untuk mendukung pencapaian visi pembangunan Indonesia dapat tercapai di awah kepempinan Pertalindo yang baru ini,” pungkasnya. (Pri)
Tulis Komentar