3.300 Jiwa Kurban Gempa Myanmar, BAZNAS Ajak Masyarakat Indonesia Bantu Muslim Myanmar

Tim gabungan BAZNAS bersama BASARNAS saat meninjau langsung di lokasi Masjid yang terdampak bencana gempa bumi Myanmar, Thailand, yang terjadi pada 28 Maret 2025. //Foto:Doc.BAZNAS

JAKARTA - Pada tanggal 28 Maret 2025, pukul 12:50:54 waktu setempat gempa bumi dahsyat melanda Region Sagaing, Myanmar. Menurut Survei Geologi Amerika Serikat (AS) gempa tersebut bermagnitudo 7.7 dan berkedalaman dangkal sekitar 10 kilometer.

Gempa berkekuatan hingga 7,7 magnitudo tersebut telah menyebabkan lebih dari 3.300 korban jiwa dan lebih dari 5.000 orang luka-luka.

Hal tersebut, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk menunjukkan solidaritas dan kepedulian terhadap Muslim yang terdampak bencana gempa bumi Myanmar pada 28 Maret 2025.

Dampak gempa ini sangat dirasakan oleh komunitas Muslim di Myanmar. Lebih dari 50 masjid dilaporkan mengalami kerusakan, dengan banyak yang runtuh saat jamaah sedang melaksanakan ibadah salat Jumat. Akibatnya, ratusan jamaah meninggal dunia di tempat ibadah mereka. 

Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad MA. menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas musibah ini. Pihaknya mengajak umat Muslim Indonesia untuk bersama-sama memberikan dukungan dan bantuan kepada saudara-saudara kita di Myanmar yang sedang mengalami cobaan berat.

"Ini adalah bencana yang sangat memprihatinkan. Banyak saudara sesama Muslim kita kehilangan tempat ibadah, bahkan nyawa mereka. Kami (BAZNAS), mewakili masyarakat Indonesia, merasa terpanggil untuk membantu mereka bangkit kembali," ungkapnya.

Kiai Noor menegaskan, BAZNAS akan segera memulai proses pemulihan, khususnya dalam pembangunan kembali masjid yang rusak. Namun, ia juga menekankan, upaya tersebut akan dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi pascabencana, serta situasi keamanan dan politik di Myanmar yang masih belum sepenuhnya kondusif.

"Sesegera mungkin kami akan mulai membangun kembali sarana ibadah yang hancur. Namun, tentu saja, kami harus menunggu situasi yang lebih kondusif agar prosesnya berjalan dengan aman dan lancar," kata Kiai Noor.

Sebagai langkah awal, BAZNAS telah menerjunkan tim kemanusiaan yang terdiri dari Tim BAZNAS Tanggap Bencana (BTB) dan tenaga medis dari Rumah Sehat BAZNAS (RSB) untuk mempercepat proses pemulihan pasca bencana. BAZNAS juga telah mengirimkan 16.000 paket bantuan bagi masyarakat Myanmar seberat 19,7 ton, senilai Rp2,5 miliar.

"Alhamdulillah, tim kemanusiaan BAZNAS yang tergabung dalam Tim Indonesia Search and Rescue (INASAR) telah tiba di lokasi dan langsung bergerak membantu para korban," ujar Noor Achmad.

"Tim Charlie, yang merupakan gabungan dari INASAR, BAZNAS, dan Vertical Rescue, juga telah dikerahkan ke lokasi terdampak untuk melakukan asesmen dan melaporkan kondisi terkini guna menentukan langkah tindak lanjut," tambahnya.

Kiai Noor juga mengajak, masyarakat Indonesia untuk berpartisipasi dalam meringankan beban saudara Muslim di Myanmar. Menurutnya, donasi dan dukungan dari masyarakat akan berperan besar dalam mempercepat pemulihan serta rekonstruksi masjid yang hancur.

"Bantuan dari masyarakat Indonesia sangat berarti bagi saudara kita yang tengah menghadapi musibah ini. Semoga kepedulian kita dapat menjadi jalan bagi mereka untuk bangkit kembali," ujarnya.

Mari berkontribusi dengan bersedekah melalui Dompet Bencana dan Kemanusiaan BAZNAS:
Melalui Transfer BSI: 900.005.5740
BCA: 686.073.7777 a.n. Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), atau lewat Dompet Digital: baznas.go.id/sedekahbencana.
Untuk Informasi lebih lanjut Layanan BAZNAS dapat menghubungi 14050 / 021-50847412 / 0811 8882 1818 dengan layanan
email: layananmuzaki@baznas.go.id.
(Red)