JAKARTA - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI berkolaborasi bersama ratusan mahasiswa penerima program Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) menggelar aksi sosial kemasyarakatan di pantai Marunda, di wilayah RW 07 dan 011 Kelurahan Marunda, Jakarta Utara, Kamis (18/1/2024).

Kolaborasi antara Baznas RI dan awardee angkatan 222 program beasiswa LPDP tersebut adalah bersih-bersih sampah di pantai Marunda, menanam ratusan bibit pohon Mangrove, dan sosialisasi solusi problem solving sampah.

Tidak hanya tiga kegiatan tersebut, pihak Baznas RI juga menggelar pengobatan gratis untuk masyarakat di lingkungan Rusun Marunda, Jakarta Utara.

Disampaikan oleh Wakil Ketua Baznas RI Mo Mahdum, "Momen ini adalah rangkaian kegiatan awardee angkatan 222 program LPDP. Setiap angkatan LPDP, memiliki program bakti sosial kemasyarakatan, di antaranya adalah pelestarian lingkungan hidup."

Di angkatan ke 222 ini awardee LPDP melakukan tiga kegiatan peduli lingkungan, aksi bersih- bersih pantai, menanam bibit pohon Mangrove dan sosialisasi problem solving sampah. Semoga  kegiatan ini bermanfaat bagi lingkungan pantai Marunda dan masyarakat di sini," kata Mo Mahdum.

Lebih lanjut Mo Mahdum menyampaikan, bahwa Baznas RI merasa terhormat mendapat kesempatan berkolaborasi  dengan awardee LPDP angkatan ke 222.

"Kegiatan kepedulian terhadap  pelestarian lingkungan ini harus dilakukan secara kontinyu. Saya yakin di antara mahasiswa terbaik ini akan menjadi pemimpin dan pribadi yang sukses. Semoga kelak mau datang ke sini lagi untuk melihat pahon Mangrove yang ditanam saat masih mahasiswa penerima beasiswa LPDP," ujarnya.

Sementara itu disampaikan Pimpinan LPDP Nur Widya, bahwa setiap angkatan LPDP memiliki kewajiban mengikuti kegiatan bakti sosial.

"Angkatan 222 ini tema yang dipilih adalah pelestarian lingkungan dan kelautan, sehingga dilakukan aksi bersih pantai, sosialisasi problem solving sampah ini," tutur Widya.

Kegiatan menanam bibit Mangrove diharapkan dapat tumbuh dengan baik, sehingga menyelamatkan pantai Marunda dari abrasi yang membahayakan masyarakat di lingkungan sekitar, pungkasnya. (sm)