Merespon Permintaan Wakil Presiden

BAZNAS Secepatnya Akan Kirim Tim ke Lokasi Gempa Turki

Prof Noor Achmad dalam konferensi pers Pray for Turkiye, di Jakarta, Selasa (7/2/2023). (ist)

JAKARTA - SinggalangNews.com, Solidaritas kemanusiaan bencana gempa bumi Turki dan Suriah, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) akan secepatnya mengirimkan tim langsung ke lokasi terdampak gempa di Turki.

Bencana gempa berkekuatan mencapai 7,8 SR mengguncang wilayah Turki dan Suriah pada Senin, 6 Februari 2023 pukul 4.17 dini hari waktu setempat, meluluhkan ribuah gedung, dan ribuan korban meninggal.

Menanggapi hal tersebut BAZNAS selaku lembaga kemaslahatan umat, akan segera mengirimkan 5 hingga 7 orang, yakni dari Tim Disaster, BTB dan Kesehatan.

Adapun tim yang akan dikirimkan adalah tim profesional, yang telah pengalaman dalam bencana gempa dan dampaknya. Dan akan ada pimpinan atau deputi yang akan mendampinginya.

Ketua BAZNAS, Prof Noor Achmad menyatakan bencana yang melanda Turki dan Suriah telah meninggalkan duka yang mendalam bagi seluruh umat manusia.

Disampaikan, Prof Noor Achmad dalam konferensi pers Pray for Turkiye, Selasa (7/2/2023), “Kita menyaksikan bagaimana gedung runtuh, yang didalamnya ada umat Allah, karena gempa yang sangat dahsyat."

Kami, atas nama BAZNAS Indonesia menyampaikan duka cita yang mendalam bagi semua korban di Turki dan Suriah. Baik warga negara Turki dan Suriah, juga semua warga negara lainnya, termasuk Indonesia, ungkap Prof Noor.

BAZNAS akan turut membantu meringankan beban Turki dan Suriah melalui bantuan dan aksi kemanusiaan. Hal ini menjadi penting karena selama ini Turki pun telah banyak membantu Indonesia, dalam berbagai aspek, ujar Noor.

Bantuan yang akan dikirimkan adalah bahan makanan, selimut dan obat-obatan. Jika memungkinkan dananya, kami juga akan membantu untuk membangun rumah ibadah dan recovery.

Ia meminta pada seluruh komponen BAZNAS daerah dapat menggalang dana dengan target mencapai Rp10 miliar. Untuk awal, tim akan membawa dana Rp1 miliar sebagai bantuan awal.

Selanjutnya tim akan berkoordinasi dengan Kedutaan Besar untuk memastikan bantuan tepat sasaran dan para mahasiswa yang menerima bantuan BAZNAS juga dapat terlibat, jelasnya.

Prof Noor Achmad juga menyatakan bahwa tim yang berangkat juga akan melaporkan kondisi di lokasi terdampak gempa di Turki dan Suriah. “Pantauan langsung akan memungkinkan bagi kita untuk melihat kondisi secara langsung sehingga akan mampu menciptakan program yang lebih tepat,” ujarnya.

Dalam tim awal akan berangkat saat koordinasi dengan kedutaan dan pihak yang bertanggungjawab di lokasi terdampak bencana telah selesai dilakukan. Sekitar tiga atau empat hari kita perkirakan sudah bisa berangkat. Dan bantuannya langsung kita bawa, pungkasnya. (sm_r)