Home Nasional Daerah Olahraga Lifestyle Teknologi Hiburan Ragam Ekonomi Video Indeks
 
Hasil Penelitian, Penyebab Terbanyak Gagal Ginjal Akut adalah Intoksikasi Obat
Jumat, 25-11-2022 - 08:14:01 WIB
TERKAIT:
 
  • Hasil Penelitian, Penyebab Terbanyak Gagal Ginjal Akut adalah Intoksikasi Obat
  •  

    Singgalangnews.com,Jakarta- Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Mohammad
    Syahril, mengatakan, kasus gagal ginjal akut yang menyasar 324 anak, hingga saat ini penelitiannya masih terus berlangsung. Karena untuk sampai pada kesimpulan final, membutuhkan waktu yang panjang. Namun untuk kasus ini,
    dipastikan penyebab utamanya adalah intoksikasi kendati secara medis, gagal ginjal dapat juga disebabkan oleh faktor lain.
    "Apakah saat ini Kemenkes melakukan penelitian, iya. Namanya case control
    study. Jadi ada 90 kasus normal yang diteliti, sementara kasus yang sakit 30.Nahi ni sudah 50 persen terkumpul. Untuk saat ini masih dilakukan penelitian sekitar


    100an obat. Tentu saja secara ilmiah nanti, kita ingin mendapatkan hasil atau
    kesimpulan yaitu ada kaitannya antara gagal ginjal dengan intosikasi etilen glikol
    dan dietilen glikol," terangnya dalam diskusi daring yang digelar Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) bertema "Perkembangan Hasil Penelitian Obat Mengandung EG
    dan DEG pada Kasus Gagal Ginjal Akut" pada Kamis, 24 November 2022.
    Syahril juga mengungkapkan, bagi pasien yang sudah dinyatakan sembuh,
    secara teori akan sembuh total dan tidak akan berpotensi mengalami gejala atau keluhan kesehatan di waktu yang akan datang.
    "Kenapa sebagian anak kok tidak kena walaupun pernah minum obat yang sama.
    Memang satu faktornya adalah kadar yang diminum dan juga lama periode mengkonsumsi obat tersebut. Untuk anak yang sudah sembuh masih dalam
    pemantaun kami (Dinkes-red). Kalau menurut teori, bahwa keracunan ini jika
    sudah diatasi, maka pasien dapat sembuh total. Tidak ada gejala-gejala sisa,"
    ucapnya.
    Menurutnya, kasus gagal ginjal akut misterius pada anak di Indonesia
    mengalami penurunan yang signifikan.
    Bahkan, kasus yang dikenal dengan istilah Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA) ini tidak menunjukan
    adanya penambahan selama dua pekan terkahir.
    "Kami informasikan bahwasanya kita sangat bersyukur karena sejak dua minggu lalu sampai sekarang, tidak ada lagi penambahan kasus," kata Syahril.
    Dalam kesempatan tersebut, Syahril menyebutkan, Kemenkes mencatat
    terdapat total 324 kasus GGAPA pada anak dengan rincian sebanyak 313 pasien dinyatakan sembuh.
    Namun, kasus GGAPA yang menyebar hingga ke-27 provinsi di Indonesia ini menyisakan 11 kasus yang terdapat di 3 provinsi.
    Adapun ketiga provinsi tersebut yakni DKI Jakarta dengan total 9 kasus yang
    dirawat di RSUPN Cipto Mangungkusumo, Kepulauan Riau 1 kasus, Sumatera
    Utara 1 kasus.
    “Hingga saat ini kasus gangguan ginjal akut pada anak yang masih dirawat tersisa 11 orang. Ini merupakan upaya bersama di mana angka penambahan tidak ada dan angka kematian juga tidak ada lagi. Yang ada adalah angka kesembuhan,”
    kata Syahril.
    Syahril berharap, pasien GGAPA pada anak yang masih dirawat di RSCM dapat sembuh kembali setelah pemberian obat antidotum atau penawar pemberian fomepizole.
    Meski anak telah dinyatakan sembuh, Syahril menegaskan, Kemenkes melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) masih melakukan pemantauan untuk mengetahui perkembangan selanjutnya.
    Menurutnya, pemerintah mempunyai kewajiban
    untuk melakukan pemantauan.
    “Kita terus kontrol untuk melihat perkembangannya, mungkin ada suatu efek-
    efek atau masalah-masalah kesehatan selanjutnya,” ucapnya.
    Gagal Ginjal Bukan Kasus Baru, Syahril menambahkan, kasus gagal ginjal akut bukan baru di Indonesia. Namun, baru ramai dibicarakan sekarang, yakni pada pertengahan bulan Agustus setelah
    dilakukan penyelidikan terkait adanya pencemaran atau impuritis dari pelarut
    yakni Etilen Glikoll (EG) dan Dietilen Glikol (EDG).
    Kasus ini menyeruak, jelas Syahril, setelah dilakukan penyelidikan bahwa ada
    kemungkinan pencemaran atau impuritis dari pelarut yang biasa digunakan
    pada obat sirup tersebut. Penggunaan pelarut tersebut melebihi ambang batas
    yang ditentukan.
    "Tapi dengan cepat kita kerjasama dengan IDAI, IDI dan profesi kedokteran yang lain, kita menyisir dan menemukan kemungkinan-kemungkinan itu.
    Nah, pengalaman ini akan membuat kita respon cepat terhadap hal-hal yang memang tidak diduga sebelumnya," tutupnya.(pri)




     
    Berita Lainnya :
  • AASI Beri Kuliah Umum Literasi Asuransi Syariah di UNTAD Palu
  • Samsung Umumkan Ketersediaan Opsi Bahasa Indonesia Galaxy AI di Galaxy S24 Series
  • Bangun Masa Depan, BAZNAS RI Berikan Pembinaan Karir bagi Peserta Beasiswa Cendekia
  • Shop | Tokopedia Ungkap Tren Belanja Online Masa Ramadan-Lebaran 2024
  • Shopee bersama Vidi Aldiano Kenalkan Program Garansi Tepat Waktu Kepada Pengguna
  •  
    Komentar Anda :

     
    + Indeks Berita +
    01 AASI Beri Kuliah Umum Literasi Asuransi Syariah di UNTAD Palu
    02 Samsung Umumkan Ketersediaan Opsi Bahasa Indonesia Galaxy AI di Galaxy S24 Series
    03 Bangun Masa Depan, BAZNAS RI Berikan Pembinaan Karir bagi Peserta Beasiswa Cendekia
    04 Shop | Tokopedia Ungkap Tren Belanja Online Masa Ramadan-Lebaran 2024
    05 Shopee bersama Vidi Aldiano Kenalkan Program Garansi Tepat Waktu Kepada Pengguna
    06 Kemenag: BAZNAS RI Berperan Tingkatkan Kualitas Hidup Mustahik
    07 Hindari Pinjol Ilegal, UOB Dukung Literasi Keuangan Untuk Generasi Muda
    08 Aqua+ Series Kembali Meraih Kembali HWB Award 2024 di Thailand
    09 GoPay Serahkan Donasi Rp1 Miliar Program Berbagi Kebaikan ke BAZNAS RI
    10 Jakarta Tak Lagi Ibu Kota, Kelurahan Dapat Kucuran APBD 5%
    11 Gagas Program Sahabat UMKM Indonesia, BMM Bantu Usaha Kecil Naik Kelas
    12 Xiaomi Indonesia Lengkapi Pilihan Konsumen Lewat Varian Tambahan Redmi Note 13 Series
    13 Peduli Sampah Plastik, Yayasan WINGS Peduli Kampanyekan #PilahDariSekarang
    14 Gerakan Tokopedia Hijau Tingkatkan Bisnis dan Produk Ramah Lingkungan
    15 KB Bank Syariah Dapat Penghargaan Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings
    16 Peduli Palestina, KNRPP Salurkan Infak Kemanusiaan Lewat BAZNAS RI
    17 Datascrip Kenalkan 3 Proyektor Teknologi Laser Ramah Lingkungan
    18 Service di Auto2000 Berhadiah Sepeda Motor Matik Honda BeAT
    19 Baznas Salurkan 137 Ribu Paket Beras Zakat Fitrah hingga Pelosok Indonesia
    20 Smartfren Community Gelar Program Santri Ngonten 100% Kebaikan
    21 Ramadhan, BAZNAS Bersama INH Bagikan Hidangan Untuk Warga Palestina
    22 Wings Care Rilis So Fresh Minyak Angin Aromatherapy Anti Tepar Saat Mudik Lebaran
     
     
    Redaksi | Pedoman Media Siber | Indeks Berita
    © SINGGALANG NEWS