Tangsel, SinggalangNews.com - Usaha kuliner seperti restoran dan kafe kembali bangnkit di masa pasca pandemi Covid-19. Tidak sedikit para pengusaha meracik inovasi cita rasa dengan ide dan kreasi terbaru di sektor Industri kuliner.
Salah satunya kuliner Sambal Bu Nik yang sukses membuka pertamanya di Jati Asih Bekasi, dengan omzetnya menjanjika kini, membuka cabang kedua di Ruko Pamulang Permai, Tangerang Selatan, Rabu 23 November 2022.
Dengan total Investasi mulai Rp450 juta untuk paket usahanya, tergantung harga sewa tempatnya. Hebatnya omset Sambel Bu Nik Pamulang yang baru hitungan hari sudah setara dengan Sambel Bu Nik Jatiasih yang buka pertama.
Hanya berbekal marketing organik, pasang spanduk dan papan nama yg besar, posting feed story di IG, FB dan Tiktok, tanpa iklan berbayar, bisnisnya langsung melejit.
Disampaikan oleh Ahmad DS selaku Direktur Marketing Sambel Bu Nik, di Pamulang, Tangsel, Rabu (23/11), "Bahwa saya maunya kayak Pecel Lele Tenda buka outlet, buka aja. Gak usah ada acara macem-macem, promo macem-macem, kita test orang datang apa gak!."
Menurut Ahmad, kalau dari marketing mix 4P. Sambel Bu Nik hanya mengandalkan 2P saja yaitu Product dan Place, sambel rampainya beserta pilihan 25 lauk yang bikin "lapar mata" dan pilihan lokasi outlet yang strategis.
"Lokasinya jangan sampai salah, kalau ada lokasi bagus saya akan bayarin berapapun harga sewanya, karena gak mungkin lokasi bagus harganya murah dan gak mungkin murah lokasi yang bagus," tegas Ahmad.
Sedangkan Price dijadikan "gimmick" saja dengan menuliskan di spanduknya "mulai Rp10.000" yang memberikan kesan murah. Nyatanya hampir tak ada pelanggan yang memanfaatkan menu Rp10.000-an itu, entah karena "laper mata" atau gengsi karena sajiannya yang prasmanan.
"Saya perhatikan selama sebulan ini, pelanggan awalnya masuk kebanyakan terprovokasi oleh kata Sambel Bu Nik Rp10 ribu dan terlihat ramai dengan parkiran penuh," tuturnya.
Berbeda dengan resto lainnya, Sambil Bu Nik menyajikan 25 macam lauk terutama ikan asin, yang memiliki keunikan sambel cabe rawit dari gunung lahat sumatera. Pengunjung juga akan disuguhkan atraksi pegawai sedang nguleg sambal.
Sambal Bu Nik juga menyajikan nasi premium dan aneka lalapan gratis seperti terong ungu, daun popohan, kubis, kemangi, daun petai muda, ketimun, selada, dan special ada petai hutan atau kabau atau jaling jaling yang langka, diambil dari hutan Sumatra.
Dengan sensasi sambal dadak dengan tomat rampai dan terasi bangka begitu menggoda, sensasi "umami" pedas asin gurih menempel di ujung lidah sampai rongga tenggorokan, itu yang membuat pengunjung kangen.
"Pas banget dengan nasi panas pulen dan ikan atau ayam yang fresh tidak pernah sekalipun masuk freezer. Suegerr sampai ke daging dagingnya," ujarnya.
Untuk menjaga standar kualitas produk dan layanan, sudah betul pilihan Sambel Bu Nik dengan sistem kemitraan swakelola, dimana investor tidak terlibat dalam pengelolaan bisnis, 100% bisnis dikelola manajemen Sambel Bu Nik.
Investor tinggal menikmati bagi hasil 50% dari nett profit setiap bulannya. Bagaikan punya deposito di bank, tinggal nunggu transferan masuk ke rekening.
"Saya yakin dengan dukungan manajemen operasional yang kokoh, dan dengan leadership yang "steady" Sambel Bu Nik akan melaju bukan hanya kencang namun konsisten dengan ekspansi cabang yang terukur. Hanya 1 cabang dalam 1 bulan dan sementara hanya fokus di Jabodetabek," kata Ahmad DS.
Ahmad sangat menyadari, tentu saja di setiap bisnis ada risikonya. Kalau pun tidak mencapai target, manajemen dan investor akan memindahkan lokasi usahanya ke lokasi yang lebih prospek dengan sistem gotong royong.
Ini jarang ada di sistem kemitraan manapun, biasanya kalau rugi dan mau pindah lokasi itu urusan mitra, pemilik merek gak mau tahu.
Manajemen Sambel Bu Nik juga cukup berhati-hati karena hanya sebagian outlet yang akan dilepas kepemilikannya ke investor. Sebagian besar outlet dimiliki sendiri yang memiliki strategi khusus untuk mengamankan keberlanjutan bisnis dan "bergaining power" dengan investor."
Kalau manajemen punya outlet sendiri dalam jumlah banyak maka mitra investor akan lebih percaya dan tenang. Berarti pemilik merek sangat yakin dengan prospek bisnisnya.
Untuk memperluas jangkauan Sambel Bu Nik akan membuka cabang di daerah Citayam Depok, Lenteng Agung Jakarta Selatan, Sawangan Depok dan Bekasi, pungkasnya. (sm_r)
Komentar Anda :