Chief FAO Sebut Dunia Hadapi Masalah Akses dan Ketersedian Pangan

Singgalangnews.com,Bali - Saat ini dunia tengah menghadapi masalah besar yakni akses pangan (food access) dan ketersediaan pangan (food availability). Lembaga pangan dunia menyebut kedua masalah ini dihadapi dunia berturut-turut sejak tahun 2022 dan tahun 2023 mendatang.

Demikian disampaikan Chief Economics Food and Agriculture Organization
(FAO), Maximo Torero dalam diskusi daring yang digelar Forum Merdeka Barat
9 (FMB9) bertema "Komitmen G20 Membangun Arsitektur Kesehatan Global" pada Senin (14/11/22).
"Dunia saat ini sedang menghadapi tantangan besar yang sangat luar biasa. Tahun ini kita mengalami masalah yang disebut "akses pengan" dan penyebab
terjadinya kondisi ini adalah harga pangan yang kian mahal," kata Maximo.
Masalah akses pangan, Maximo menjelaskan, disebabkan oleh harga pangan
yang kian mahal imbas dari kebijakan lockdown di sejumlah tempat di seluruh
dunia. Akibatnya, harga pangan melonjak dan masyarakat sulit memperolehnya.
"Mengapa kenaikan harga pangan setelah pandemi covid-19 disebabkan oleh
penutupan akses dalam menekan laju penyebaran covid-19. Tapi juga karena
perubahaan iklim," paparnya.
Jadi kenaikan tertinggi harga pangan sepanjang sejarah terjadi di bulan maret.
Memang sempat turun tapi tetap tinggi.
"Artinya, masyarakat tidak punya banyak sumber pangan dan tidak akan bisa
membeli makanan. Oleh karena itu, kita sebut ini sebagai masalah akses
pangan," bebernya.(pri)