Perkuat Ketahanan Pangan Susu Nasional

Greenfields Berkomitmen Bangkitkan Kiprah Peternak Sapi Perah Lokal

Perkuat ketahanan pangan susu nasional Greenfields perluas program kemitraan kiprah para peternak Sapi Perah lokal, Selasa (31/8/2022). (Istimewa)

JAKARTA - SINGGALANGNEWS.COM, Belakangan ini wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) semakin mengancam ketahanan pangan susu nasional, PT Greenfields Dairy Indonesia, integrated dairy farm yang memproduksi susu segar terbesar di Indonesia berkomitmen bersama peternak sapi perah lokal kembangkan program Kemitraan Sapi Perah Greenfields (KSG).

Dalam kesempatan ini, Greenfields juga meresmikan salah satu fasilitas unggulan dari KSG, yaitu tempat penampungan susu atau milk collection center (MCC) yang ketiga di daerah Pijiombo, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Rabu (31/8/2022)

Disampaikan oleh Heru Setyo Prabowo Head of Dairy Farm Development & Sustainability, Government, Environment and Safety Farm Greenfields Indonesia, “Dengan visi ‘Greenfields Farming Philosophy’, Greenfields selalu menjamin terjaganya kesegaran dan kualitas seluruh produk mulai dari peternakan, proses produksi hingga tiba di tangan konsumen."

Lebih dari itu, Greenfields juga memiliki komitmen ekstra memajukan perekonomian dan industri susu melalui program KSG yang diinisiasi sejak 2007 untuk memacu geliat para peternak sapi perah lokal di sekitar area dua peternakan kami.

Selama 14 tahun, KSG telah memberikan dukungan penyuluhan, pembinaan, hingga pelayanan kesehatan kepada para mitra peternak, ketika wabah PMK merebak. Program KSG tidak hanya menyasar meningkatkan kesejahteraan para peternak, juga menyokong hasil produksi susu sapi perah dalam negeri guna memperkuat ketahanan pangan susu nasional. 

Saat ini, produksi susu dalam negeri masih belum bisa memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat. Terdapat kesenjangan yang besar antara kebutuhan susu masyarakat Indonesia hampir 4,4 juta ton per tahun dengan jumlah susu segar dalam negeri (SSDN) hanya 997,35 ribu ton per tahun.

Kondisi ini mengakibatkan ketergantungan kita terhadap susu impor hingga 80%. Dari jumlah pasokan susu dalam negeri, 51%-nya berasal dari Provinsi Jawa Timur yang telah dikenal sebagai tulang punggung produksi susu sapi perah di Indonesia.

Dipaparkan oleh Dr. Ir. Jumadi, M.MT, Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Jawa Timur hadir mewakili Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Si, Gubernur Jawa Timur, “Jawa Timur merupakan provinsi agribisnis yang menjadi lumbung pangan dan gudang ternak nasional."

Namun, wabah PMK telah memberikan dampak yang signifikan pada produksi sapi perah dan perekonomian peternak. Berbagai upaya pemerintah untuk mengatasi wabah ini tentu perlu didukung kolaborasi dan peran seluruh pihak.

Untuk itu, kami sangat mengapresiasi program KSG dari Greenfields yang menargetkan untuk kembali membangkitkan peranan para peternak rakyat dalam menopang ketahanan susu nasional melalui sejumlah inisiatif.

Berharap kolaborasi antara Greenfields dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur menjadi contoh bagi pelaku industri lainnya. Bersama-sama dapat membantu meringankan permasalahan wabah PMK dan memulihkan kembali produktivitas sapi perah, khususnya di Jawa Timur.

Sementara itu, Dr. Ir. Epi Taufik, S.Pt, MVPH, M.Si, IPM, Kepala Divisi Teknologi Hasil Ternak, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor berpendapat, “Produksi susu sapi nasional yang tidak sebanding dengan kebutuhan masyarakat semakin mengancam ketahanan pangan bangsa. Kini peringkatnya menurun ke posisi 69 dari 113 negara.

Ia katakan susu adalah sumber nutrisi terlengkap sangat dibutuhkan masyarakat Indonesia yang kedepannya akan didominasi oleh penduduk muda. Faktanya, Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) bahwa dari 161.943 ekor sapi peternak GKSI di Jawa Timur, sebanyak 65.157 ekor terpapar wabah PMK, mengakibatkan penurunan produksi susu 30% menjadi 918 ton/hari.

Menyikapi hal ini, semua stakeholders perlu saling berkolaborasi untuk menopang pilar kecukupan, stabilitas, ketersediaan, akses, dan kualitas keamanan susu nasional, ujarnya.

Greenfields menjadi salah satu contoh pelaku industri yang membantu memenuhi pilar-pilar tersebut melalui komitmen untuk berinvestasi penuh di kedua peternakannya sehingga dapat memproduksi susu segar berkualitas, dalam memberdayakan para peternak sapi perah lokal.

Kardani, salah seorang peternak sapi perah mitra KSG turut berbagi kisah, “Sebelum bergabung dengan KSG, saya bekerja secara serabutan dengan penghasilan yang tidak tetap. Seiring waktu, saya melihat adanya peluang meningkatkan perekonomian keluarga dengan beralih profesi menjadi peternak."

Pada 2008, dengan pinjaman usaha mikro dari perbankan yang bekerja sama dengan KSG, saya mulai memelihara 2 ekor sapi perah. Dengan pembinaan rutin dan juga pelayanan kesehatan hewan ternak yang lengkap serta tanpa biaya dari KSG, kini saya hidup lebih sejahtera dengan 10 ekor sapi perah, dan dipercaya mempimpin kelompok ternak di wilayah Jambuwer, Malang, ucap kardani.

Selama wabah PMK, KSG gesit melaksanakan rangkaian pendampingan kepada mitra peternak, antara lain upaya sosialisasi dan terus mengingatkan peternak untuk tidak menjual atau membeli sapi dari luar daerah, mendistribusikan banner edukasi PMK, melakukan langkah mitigasi untuk melindungi aktivitas harian para peternak.

Selain itu, KSG juga memberikan subsidi kepemilikan sapi perah sebanyak 50 ekor dengan persyaratan ringan, sebagai langkah jitu untuk mendorong produktivitas para peternak susu sapi lokal.

Kali ini Greenfields juga memperluas manfaat program KSG dengan menambah akses milk collection center (MCC) baru di Pijiombo. MCC adalah fasilitas penting yang mengatur seluruh proses penanganan susu segar dari para mitra peternak, mulai dari pengujian, analisa, pendinginan dan proses pengiriman susu ke pabrik atau pembeli.

Program subsidi sapi perah dan kehadiran MCC Pijiombo, kesempatan bagi masyarakat untuk menjalankan usaha di bidang peternakan sapi perah. Semoga seluruh dukungan ini mampu bangkitkan para peternak sapi perah lokal, meningkatkan produksi susu sekaligus mensejahteraan hidup bagi mitra peternak KSG, pungkas Heru. (sm_r)