Penjelasan IKM Mampu Menyerap Sebanyak 18,64 Juta Tenaga Jerja

Singgalangnews.com,Jakarta-Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Indonesia hingga saat ini mencapai sekitar 4,4 juta.

Dengan total tersebut, sektor ini mampu menyerap sebanyak 18,64 juta tenaga kerja.

Hal ini disampaikan Dirjen Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Reni Yanita dalam diskusi bertema: “Upakarti, Menguatkan Industri Kecil dan Menengah Indonesia” yang digelar Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) pada Senin (8/8/2022).

Jika melihat peta dan potensi serta kekuatan, lebih lanjut Reni menjelaskan, hampir 99,7 persen dari total unit usaha industri yang menggerakan roda perekonomian Indonesia merupakan skala kecil dan menengah.

"Jadi kalau melihat peta seperti itu, pastinya memang IKM ini kan bagian dari industri manufaktur yang sampai dengan triwulan II 2022 ini, tetap memberikan kontribusi terbesar terhadap PDB kita," papar Reni.

Bahkan, hampir 17,84 persen pemasukan terhadap PDB (pendapatan domestik bruto-red) berasal dari industri manufaktur yang merupakan unit IKM.

"Nah, kemudian kita juga melihat persebarannya. Persebaran IKM dengan jumlah 4,4 juta itu memang masih hampir 62,21 persennya ada di pulau Jawa. Kita melihat konsentrasi terbesar ada di provinsi Jawa Tengah, kemudian Jawa Timur dan Jawa Barat," ujar Reni.

Menurut Reni, Kemenperin melalaui Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka terus berupaya meningkatkan kapasitas bisnis IKM dengan melakukan pendampingan secara intensif.

Nasional Internasional Ekonomi Olahraga Bola Teknologi Hiburan Gaya Hidup Otomotif Pendidikan Religi Opini Video Photo

IKM Indonesia Mampu Serap Tenaga Kerja Hingga 18,64 Juta Orang.

Diskusi daring bertema Upakarti, Menguatkan Industri Kecil dan Menengah Indonesia yang digelar Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) pada Senin (8/8/2022). (FMB9)

Hal ini supaya IKM Indonesia memiliki daya saing.

"Kami melakukan pembinaan IKM apa yang dihasilkan sesuai apa yang dibutuhkan, baik itu dari anggaran pemerintah pusat, daerah, dan BUMN," kata Reni.

Adapun pelatihan yang dilakukan Direktorat IKMA, di antaranya adalah mengadakan pelatihan program E-smart IKM yang bertujuan agar pelaku IKM mampu menguasai bisnis secara digital.

Yakni mulai dari pemasaran sampai pembukuan secara digital. Apalagi di tengah Pandemi Covid-19, IKM harus bangkit.

Selain itu, program ini juga bertujuan untuk mempermudah Kemenperin mengumpulkan dan mengelola data IKM yang ada di Indonesia.

Baca Juga: Inilah Hasil Lengkap, Klasemen dan Top Skor BRI Liga 1 Hingga Pekan Ketiga

"IKM yang sudah tumbuh di e-smart di situ data base kami untuk melakukan pembinaan, meningkatkan fasilitas," ujar Reni.

Sebagai informasi, Kemenperin kembali menyelenggarakan penghargaan Upakarti 2022.

Ajang ini merupakan bentuk apresiasi kepada insan yang telah berdedikasi dalam pengembangan sektor IKM di Indonesia.

“IKM Penghargaan Upakarti yang telah dilaksanakan sejak tahun 1985 merupakan bentuk apresiasi kepada pihak yang berprestasi, berjasa dan aktif melakukan pengembangan dan pembinaan sektor industri kecil dan menengah di Indonesia,” kata Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita ketika menyampaikan sambutannya.

IKM Indonesia Mampu Serap Tenaga Kerja Hingga 18,64 Juta Orang

Diskusi daring bertema Upakarti, Menguatkan Industri Kecil dan Menengah Indonesia yang digelar Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) pada Senin (8/8/2022). (FMB9)

IKM terbukti sebagai sektor yang tahan banting terhadap krisis ekonomi.

Terbukti, dari gelombang krisis ekonomi yang pernah menghantam, IKM mampu bertahan, bahkan menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia.

Atas dasar inilah Kemenperin menyelenggarakan penghargaan Upakarti yang diadakan dalam 2 tahun sekali.

Penghargaan ini dibagi dalam dua kategori, yakni, jasa pengabdian dan jasa kepeloporan.(dpri)