Duta Mahasiswa Anti Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak USahid Harus Bisa Edukasi, Seperti Apa?
Singgalangnews.com,Jakarta-Untuk meningkatkan partisipasi dan kepedulian edukasi bagi seluruh wanita terpelajar dalam menurunkan kasus kekerasan seksual di ranah privat dan komunitas, Universitas Sahid (USahid) Jakarta menggelar 'Pemilihan Duta Mahasiswa Anti Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak' Kamis, 8/12/2021 di Lobby Universitas Sahid Jakarta.
Rektor Universitas Sahid, Jakarta, Prof. Dr. dr. Kholil, M. Kom, IPU mengatakan, adanya kegiatan 'Pemilihan Duta Mahasiswa Anti Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak' yang dilakukan Universitas Sahid adalah bentuk dukungan Universitas Sahid pada program anti kekerasan yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta
"Tentunya diperlukan gerakan secara massive. Dan melalui gerakan pertama yang dilakukan di Sahid ini, pemilihan Duta Mahasiswa Anti Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak, kita berharap, duta mahasiswa terpilih ini, bisa mengedukasi masyrakat secara terus menerus. Dan kita juga berharap, tentunya kegiatan ini tidak hanya dilakukan di kalangan Universitas Sahid, tetapi juga di seluruh perguruan tinggi, khususnya sudah bekerjasama dengan Pemrov DKI Jakarta dan lebih dari itu, kita juga brharap DIKTI bisa memprogramkan di seluruh perguruan tinggi untuk mempunyai program dalam mendukung anti kekerasan terhadap perempuan dan anak, sehingga ini akan menjadi gerakan nasional," jelas Prof. Dr. dr. Kholil, M. Kom, IPU di usai acara Pemilihan Duta Anti Kekerasan 2021.
Andien Anggreni dan Malika Hasa Aulia Bersama Rektor Universitas Sahid, Jakartq, Prof. Dr. dr. Kholil, M. Kom, IPU dan Kepala Bidang Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak Pemprov DKI Jakarta, Henry,
Kegiatan 'Pemilihan Duta Mahasiswa Anti Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak' ini, Duta mahasiswa terpilih adalah Andien Anggreni dan Malika Hasa Aulia. Keduanya akan melaksanakan masa bakti selama 1 tahun melalui SK Rektor Universitas Sahid Jakarta dan memiliki kewajiban ikut berpartisipasi dalam kegiatan DPAPP DKI Jakarta, Pusat Studi Gender (PSG) dan POS Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) USahid, responsif dan concern terhadap isi kekerasan di lingkungan kampus USahid dan membuat catatan aktivitas terlibat dalam setiap kegiatan atau acara anti kekerasan di dalam PSG dan Pos sahabat perempuan dan anak (SAPA) USahid dan atau DPPAPP DKI Jakarta.
"Saya akan melakukan kegiatan seperti yang ditetapkan Universitas Sahid. Saya merasa amazing, terharu dan bangga. Ini amanah untuk mengangkat citra Universitas Sahid sebagai pelopor dari Duta Mahasiswa Anti Kekerasan," jelas Andien yang diaminkan Malika.
Kepala Bidang Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak Pemprov DKI Jakarta, Henry, dengan terpilihnya Duta Mahasiswa Anti Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak diharapkan agar masyarakat berani melapor dan tidak ada lagi kekerasan.
"Selama ini masyarakat nggak tahu kemana mau melaporkan. Dan dengan adanya pemilihan Duta Mahasiswa anti kekerasan yang dibuat Universitas Sahid ini, bisa menggugah masyarakat untuk berani melapor, terutama di kalangan milenial sehingga tidak ada lagi kekerasan. Dan model yang dikembangkan Univeritas Sahid ini, kita coba replikasikan di universitas lain, sehingga mereka bisa bersama-sama menggerakan anti kekerasan di Pemprov DKI Jakarta,". (Dpri)
Komentar Anda :