2020, LDII Siap Dorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Selasa, 31-12-2019 - 00:24:45 WIB
|
Ketua DPP LDII Prasetyo Soenaryo, saat
pemaparan akhir tahun, di DPP LDII Jakarta, Senin (30/12). (sm) |
Jakarta, Singgalangnews.com - Spanjang tahun 2019, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) mengamati bahwa adanya berbagai isu yang terjadi, baik nasional dan internasional.
Hal tersebut LDII melakukan berbagai upaya untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi masyarkat dan bangsa Indonesia terutama pada sektor pertanian dan ekonomi.
Persoalan penurunan koefisien yang perlu dipacu, pengaruh dampak perang dagang terhadap perekonomian nasional. Yang berakumulatif dengan dampak dari perlambatan ekonomi dunia mulai berimbas pada perekonomian domestik.
Disampaikan oleh Ketua DPP Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Prasetyo Soenaryo, di Jakarta Senin (30/12), pada 2020 berharap pemerintah tidak lagi mengimpor bahan pangan dari luar negeri. Sehingga lebih berfokus pada pencapaian swasembada pangan yang selama ini menjadi salah satu target pembangunan nasional.
"Sektor pangan merupakan sektor strategis yang berpengaruh pada ketahanan negara di masa depan. Berharap ke depan tidak lagi mengimpor bahan pangan dari luar negeri," ungkap Prasetyo Soenaryo saat menyampaikan laporan akhir tahun, di DPP LDII Jakarta.
Berbagai isu yang perlu diselesaikan pada tahun depan adalah masalah swasembada pangan dan perekonomian, apalagi pangan merupakan komoditas strategis yang berkontribusi pada ketahanan bangsa Indonesia.
Prasetyo mengatakan pihaknya mengapresiasi pemerintah yang sudah berupaya untuk menegakkan kembali kejayaan pangan Indonesia sebagai peletak awal pertanian modern Indonesia.
LDII selama ini telah mendorong masyarakatnya untuk berinovasi dan kreatif dalam mengupayakan swasembada pangan, mendorong petani menggunakan teknologi tepat guna, manajemen pertanian dan penggunaan bibit unggul yang berkelanjutan.
Sepertihalnya di daerah Kalimantan Barat, warga LDII berhasil memanfaatkan dan mengolah lahan gambut menjadi areal pertanian yang subur bagi berbagai macam sayur-mayur, jagung, dan padi.
Juga di Provinsi Riau, warga LDII, Awaldi Hasibuan, berhasil mengembangkan ubi kayu yang berbobot sekitar 200 kg per batang yang disebut sebagai "singkong raksasa". Selain itu, pangan persoalan yang harus diperhatikan pemerintah ke depan yakni aspek energi.
Lembaga tersebut meminta pemerintah untuk mendorong percepatan dalam mewujudkan energi terbarukan. Untuk itu, perlu konsistensi kebijakan dan kejelasan regulasi dalam pengembangan energi modern.
Berharap pemerintah dapat memberikan insentif bagi ormas-ormas, selain investor dan pengusaha, yang aktif melakukan pembangunan dan penerapan energi terbarukan. Dengan skema subsidi atau metode lainnya agar dapat mencapai target rencana umum energi nasional, katanya.
Dia mengungkapkan beberapa pondok pesantren yang dikelola LDII sudah menggunakan pembangkit listrik tenaga surya, sebagai bentuk inisiatif untuk mengantisipasi persoalan energi ke depan.
Terkait peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) bila mencermati geografis Indonesia yang khusus menghasilkan ekosistem yang bercirikan vulkanik, tropis dan kepulauan/kelautan.
Maka kualitas SDM Indonesia yang diperlukan adalah SDM yang berkemampuan mendayagunakan SDA berbasis daerah vulkanik (vulcanic based material), yang termasuk di dalamnya material yang diperlukan untuk keperluan pengembangan teknologi digital perlu disiapkan, kemudian SDA tropis (kekayaan hayati) dan SDA kelautan, pantai dan pesisir.
SDM yang berkemampuan mendayagunakan jenis-jenis SDA seperti itu yang perlu dikembangkan di Indonesia, baik dalam perspektif ilmu pengetahuan dan teknologi. Dan juga pada perspektif kewirausahaan dan ke wiraupayaan terkait dengan ketersediaan SDA-SDA tersebut.
Sehingga dengan mendayagunakan SDM tersebut mampu meningkatkan berbagai sektor. Baik itu sektor pertanian, pangan, perekonomian dan dibidang peningkatan teknologi terbarukan.
Untuk isu internasional, LDII mencatat beberapa isu terkait dengan perpindahan penduduk dengan berbagai penyebab. Maka kemudahan penyediaan keahlian bagi pengisian kebutuhan tenaga kerja berktrampilan di segenap penjuru dunia perlu dipersiapkan dengan baik, jelasnya. (smn)
Komentar Anda :