SinggalangNews.com, JAKARTA - Akibat peraturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk pencegahan pandemi Covid-19 yang masih berlangsung. Terdampak pada perekonomian domestik masih menghadapi tantangan, dimana aktivitas ekonomi belum sepenuhnya pulih pada kuartal pertama tahun 2021.
Di tengah kondisi saat ini, Kementerian Keuangan memproyeksikan pertumbuhan perekonomian domestik masih berada dikisaran -1% hingga -0,1% di kuartal I/2021 sementara inflasi masih berada pada level terendah sebesar 1,37% yang menunjukan lemahnya daya beli masyarakat.
Namun, terdapat perbaikan kondisi ekonomi/bisnis pada kuartal I/2021 dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Berharap kondisi ekonomi/bisnis dapat mengalami perbaikan yang didukung oleh perluasan relaksasi atas PSBB dan program vaksinasi nasional.
Sehingga penyebaran pandemi Covid-19 dapat lebih terkendali. Pemerintah terus melanjutkan program pemulihan ekonomi nasional dengan menganggarkan APBN 2021 yang lebih ekspansif. Kondisi perekonomian domestik yang masih lesu turut berdampak pada kinerja penjualan di industri otomotif.
Dipaparkan bahwa berdasarkan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) dan Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) penjualan wholesale mobil baru dan sepeda motor baru domestik pada kuartal I/2021 masing-masing tercatat sebesar 187 ribu unit dan 1,3 juta unit, atau turun 21% y/y dan 18% y/y jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
Untuk mendorong penjualan industri otomotif, Pemerintah telah mengeluarkan program insentif PPNBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah) untuk segmen mobil penumpang dibawah 2.500 cc yang berlangsung dengan 3 tahapan periode hingga December 2021 dengan potongan diskon yang berbeda disetiap periodenya.
Dengan adanya kebijakan ini, akan berdampak pada penurunan harga mobil di pasar sehingga menjadi lebih terjangkau. Kami berharap dengan adanya kebijakan ini dapat mendongkrak pembiayaan baru perusahaan terlebih menjelang bulan Ramadhan.
Untuk mendukung penjualan, Adira Finance juga memiliki program marketing “Sahabat Flash Deal” melalui channel digital kami yaitu momobil.id, momotor.id, dan Adiraku yang berlangsung sejak 5 April sampai 12 Mei mendatang. Salah satu program yang kami tawarkan adalah berupa bunga pembiayaan yang kompetitif dan point reward yang menarik.
Hafid Hadeli, Presiden Direktur Adira Finance Jumat (30/4) mengatakan bahwa sepanjang kuartal I 2021, Adira Finance mencatatkan total pembiayaan baru sebesar Rp5,4 triliun, turun 35,6% y/y di tengah kondisi penurunan yang masih cukup dalam di industri otomotif. Secara keseluruhan proporsi total pembiayaan baru untuk segmen mobil, sepeda motor dan non-otomotif masing-masing berkontribusi sebesar 37%, 45%, dan 18%.
Perusahaan lebih berhati-hati dalam melakukan akuisisi pembiayaan baru pada kuartal I 2021 untuk menghadapi peningkatan risiko kredit. Dengan demikian, total piutang yang dikelola Perusahaan sebesar Rp41,9 triliun, turun 23,3% y/y jika dibandingkan periode sama tahun lalu Hingga akhir Maret 2021.
Adapun jumlah nasabah yang pinjamannya telah direstrukturisasi ada sebanyak 831 ribu kontrak, atau sekitar Rp19 triliun mewakili sekitar 35% dari piutang yang dikelola per Februari 2020. Saat ini, lebih dari 80% dari pinjamanan nasabah yang telah direstrukturisasi telah mulai membayar kewajiban cicilannya.
Dalam beradaptasi pada perubahan perilaku masyarakat dan lingkungan bisnis di masa pandemi Covid-19, Perusahaan secara konsisten terus berinovasi dalam mengembangkan digitalisasi untuk mendorong pertumbuhan bisnis Perusahaan dan memberikan pelayanan terbaik yang berfokus pada pelanggan (customer centric).
Adira Finance juga akan mengembangkan jangkauan produk yang lebih luas pada digital platform Adiraku. Adapun, sejauh ini jumlah konsumen yang telah mengunduh aplikasi Adiraku sekitar 1,1 juta konsumen dan jumlah konsumen yang terdaftar sekitar 518 ribu konsumen pada kuartal I/2021.
Dari sisi keuangan, Perusahaan membukukan pendapatan bunga mencapai Rp2,16 triliun atau turun 29,9% y/y jika dibandingkan periode tahun lalu. Karena penurunan piutang pembiayaan yang didorong oleh penurunan pembiayaan baru, serta program restrukturisasi kredit yang diberikan kepada nasabah sejak April tahun lalu.
Sementara itu, beban bunga mengalami penurunan sebesar 30,2% y/y menjadi Rp848 miliar yang disebabkan oleh adanya penurunan pinjaman serta penurunan pada cost of fund, kandasnya. (sm_r)
Komentar Anda :